Keanekaragaman hayati berikut ini yang mempunyai nilai ekologis dan seni sekaligus adalah
Nilai ekologis keanekaragaman hayati mengandung arti bahwa adanya keanekaragaman hayati memiliki peran dalam lingkugan dan mendukung keseimbangan dalam ekosistem. Misalnya hutan memiliki fungsi sebagai penyedia oksigen di bumi, flora dan fauna tetap terjaga kelestariannya demi keberlangsungan komponen di dalam ekosistem. Lingkungan yang tidak tercemar dapat memberi dampak positif terhadap makhluk hidup di sekitarnya.
Pembahasan
Biodiversitas merupakan istilah lain dari keanekaragaman hayati. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan berbagai kehidupan di yang terdapat di muka bumi ini dan semua proses yang berhubungan dengan alam.
Pelajari lebih lanjut tentang faktor keanekaragaman hayati di: brainly.co.id/tugas/17984130.
Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Keanekaragaman tingkat gen
Adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis mahluk hidup.
Setiap organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturuna(gen).
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
Variasi mahluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi mahluk hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.
Contoh: keanekaragaman warna pada bunga tanaman mawar (berwarna merah, putih, kuning), keanekaragaman pada ayam, terdapat perbedaan bentuk dan ukuran tubuk, warna bulu dan bentuk pial (jengger)antara ayam kampong, ayam cemani, ayam hutan, ayam leghorn, ayam Bangkok, dan ayam kate.
2. Keanekaragaman tingkat spesies
Menunjukan seluruh variasi yang terjadi antar spesies yang masih dalam satu familia.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar spesies) lebih mudah diamati daripada keanekaragaman tingkat gen karna perbedaannya mencolok.
Contoh: kemiripan antara kuda, zebra, dan keledai, kemiripan antara pohon palem dan pohon kelapa.
Pelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman spesies di: brainly.co.id/tugas/13350501.
3. Keanekaragaman tingkat ekosistem
Terjadi akibat interaksi yang kompleks antara komponen biotik dengan abiotik.
Misalnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan ekosistem air laut.
Nilai-nilai yang terdapat pada keanekaragaman hayati sebagai berikut:
1. Nilai Konsumtif
Keanekaragaman hayati memberikan manusia sumber daya untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang maupun papan.
2. Nilai Ekonomi
Nilai pasar yang didapat dari perdagangan di pasar lokal, nasional maupun internasional. Berbagai spesies tanaman perkebunan dan hasil hutan menjadi komoditas ekspor yang penting bagi dunia.
Nilai ekonomi juga bisa didapatkan dari perdagangan jasa misal ekoturisme (suatu bentuk wisata lingkungan)
3. Nilai Pilihan
Potensi tanaman-tanaman liar sebagai sumber obat-obatan menjadi salah satu pilihan bagi perusahaan farmasi maupun lembaga kesehatan untuk berupaya menemukan zat-zat sebagai sumber obat baru.
4. Nilai Eksistensi dan Estetika
Nilai eksristensi adalah nilai keanekaragaman hayati karena keberadaannya sehingga terkait dengan nilai estetika yang ditimbulkan. Nilai estetika pada wilayah tertentu yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi membuat kita kagum dan menyadari kebesaran Tuhan.
5. Nilai Ekologis / Lingkungan
Sebagai contoh ekosistem hutan melindungi keseimbangan siklus hidrologi dan tata air menghindarkan dari bahay banjir, tanah longsor atau kekeringan.
Untuk tetap menjaga eksistensi keanekaragaman hayati, usaha pelestarian keanekaragaman hayati dibedakan menjadi dua yaitu:
1. In situ yaitu perlindungan flora dan fauna di habitat aslinya.
Diwujudkan dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa, taman lau dan cagar alam.
2. Ex situ yaitu perlindungan flora dan fauna diambil dari habitat asli dipindahkan ke habitat lain yang lebih cocok untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh: kebun raya, kebun binatang dan hutan nasional
Pelajari lebih lanjut tentang pelestarian keanekaragaman hayati di: brainly.co.id/tugas/2509372.