Kegiatan produksi di kabupaten tabanan

Posted on

Kegiatan produksi di kabupaten tabanan

Abstrak Awalnya orientasi penciptaan dan pemanfaatan produk kerajinan di Kabupaten Tabanan adalah untuk instrumen yang difungsikan untuk menunjang aktivitas hidup sehari-hari, baik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat sekuler maupun untuk kebutuhan yang bersifat spiritual religius.Di sela-sela aktivitas masyarakat di di daerah tersebut yang mayoritas sebagai petani, mereka juga mampu menciptakan berbagai produk kerajinan dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar alam lingkungannya. Dikerjakan dengan keterampilan tangan dan didukung dengan peralatan yang sangat sederhana. Berbagai produk kerajinan yang diciptakan seperti peralatan untuk pertanian, pertukangan, perabotan dapur, peralatan upakara agama Hindu atau untuk dipersembahkan kepada raja dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya kegiatan menciptakan produk kerajinan sebagai salah satu aktivitas budaya, ternyata bukan merupakan konsitensi dan stagman, namun terus berlangsung dan berkembang secara berkesinambungan seiring perkembangan kebutuhan masyarakat. Produk kerajinan selain memiliki nilai guna (use value) juga merupakan sebuah nilai dari budaya masyarakat yang unik artistik dan memiliki nilai tambah (added value) berupa nilai ekonomi (economic value). Produk kerajinan yang diciptakan di daerah tersebut, bukan hanya berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan internal masyarakat setempat, namun secara eksternal diciptakan sebagai matadagangan untuk pemenuhan kebutuhan ekspor dan pariwisata. Oleh sebab itu, maka dalam hal tersebut terindikasi ada keterkaitan antara perkembangan paradigma penciptaan kerajinan dengan konsep pembangunan pariwisata di Bali. Sehingga pembangunan pariwisata yang berbasis budaya Bali diharapkan dapat membangkiy-kan pembangunan secara merata, termasuk dalam kegiatan kerajinan di berbagai daerah di Bali. Namun kenyataanya dapat diketahui bahwa kegiatan pariwisata di Bali selama ini hanya terfokus dalam satu atau beberapa kantung wilayah tertentu yang sangat terbatas. Meningkatnya nilai produk kerajinan untuk menunjang pariwisata dan ekspor, tidaklah berarti bahwa seluruh desa di pulau Bali dengan potensi kerajinannya telah tersentuh dan dapat menikmati manfaat tersebut secara merata. Seperti: kegiatan pembuatan beraneka ragam kerajinan di Kabupaten Tabanan, kemungkinan besar belum seluruh jenis kerajinan yang ada di daerah tersebut telah digali dan dikembangkan secara merata serta dioptimalkan ke arah tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu mengadakan penelitian pemetaan mengenai macam dan jenis kerajinan dengan tujuan untuk menggali, mengenali dan mendukomentasi potensi produk kerajinan sebagai aset masyarakat di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan memusatkan pada pemetaan macam dan jenis kerajinan di Kabupaten Tabanan. Untuk menjaring data penelitian berupa produk-produk kerajinan dan informasi terkait, maka digunakan teknik atau metode Rapid Appraisal (RA) yaitu aktivitas penelitian yang sistematis, terstruktur dan dirancang untuk secara cepat mendapatkan informasi tanpa melibatkan para perajin dan informan secara aktif dan diposisikan sebagai objek. Metode tersebut meliputi: (1) Studi leteratur untuk medukung hasil penelitian, (2) Wawancara mendalam untuk memperoleh informasi yang lebih rinci dan (3) Observasi yakni mengadakan pengamatan mengenai macam dan jenis produk kerajinan yang dihasilkan para perajin di beberapa sentra kerajinan di Kabupaten Tabanan. Data yang diperoleh dianalais secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pemetaan macam dan jenis kerajinan tersebut dapat diketahui bahwa sebaran jenis us