Kegunaan jerami bagi media bokashi

Posted on

Kegunaan jerami bagi media bokashi

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat besar peranannya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas hasil pertanian. Oleh karena itu petani dengan pupuk tidak dapat dipisahkan. Pupuk adalah kehidupan bagi petani.

Petani di Indonesia termasuk petani di Siantar-Simalungun dalam berusahatani pada umumnya menggunakan pupuk anorganik (pupuk kimia) seperti urea, ponska, KCl dan sebagainya. Mereka tidak yakin bisa memperoleh hasil panen maksimal bila tidak menggunakan pupuk kimia.

Akhir-akhir ini terjadi masalah besar menyangkut pupuk kimia, langkanya pupuk kimia di pasar. Bila pupuk tersedia tetapi harganya luar biasa mahalnya, tidak terjangkau oleh petani. Untuk ini perlu segera dicarikan solusi dan upaya mengatasi masalah ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia dalam berusahatani. Upaya ini antara lain perlu diterapkan suatu teknologi baru yang murah, tepat guna, mudah tersedia bagi petani, alias mudah, murah dan meriah. Dengan kata lain memaksimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada di sekitar petani itu sendiri sehingga tidak memutuskan rantai sistem ekologi pertanian itu sendiri.

Melihat kenyataan di lapangan bahwa pada umumnya petani membakar jerami padinya bila panen tiba. Padahal jerami itu bila dirakit dengan mikroorganisme aktif (mikroba perombak) akan menjadi bokashi (pupuk organik) dalam waktu dua minggu dan fungsinya bagi tanaman tidak kalah dengan pupuk kimia seperti urea, ZA dan phonska.

Bokashi singkatan dari “Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati”. Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi (peragian) bahan organik dengan mikroorganisme aktif (mikroba perombak). Beberapa keunggulan bokashi daripada kompos sebagai berikut:

Bokashi lebih unggul dibandingkan dengan kompos. Karena Bokashi diolah dengan menggunakan mikroorganisme aktif (mikroba perombak).
Bila dilihat perbandingan antara Bokashi dan kompos, kandungan hara pada Bokashi lebih tinggi, periode proses pada tanaman lebih cepat, pengaruh terhadap tanah sempurna, energi yang hilang rendah dan populasi mikroorganisme dalam tanah lebih sempurna dibanding kompos, Dapat digunakan 7 – 14 hari setelah fermentasi meski bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos
Mikroba perombak merupakan salah satu pupuk hayati yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan bahan organik menjadi pupuk organik yang siap diberikan untuk tanaman.
Untuk itu, perlu kiranya disosialisasikan teknologi pembuatan bokashi ini kepada para petani.

Jenis-jenis Bokashi

Berdasarkan bahan baku

Bokashi hijau: bahan utamanya jerami dan daun segar
Bokashi coklat: bahan utamanya kotoran hewan dicampur serbuk gergaji atau sisa bakaran arang
Dapat juga dibedakan:

Bokashi padat (bahan bakunya serasehan)
Bokashi cair (kotoran atau air seni ternak)
Bahan Organik untuk Membuat Bokashi

Bahan yang mempunyai kandungan unsur N tinggi
Daun yang berdaun lebar, berbulu dan empuk, bunga kuning, gamal.
Daun yang berpasangan: petai cina, turi, lamtoro.
2. Bahan yang mempunyai kandungan unsur K tinggi

Jerami padi
Limbah sayuran asal kacang-kacangan
Sabut kelapa dicincang hancur
3. Bahan yang mempunyai kandungan unsur P tinggi

Dedak
Limbah sayuran asal kacang-kacangan
Tongkol jagung
Serbuk gergaji
Jerami padi (dicincang)
Arang sekam
Mikroorganisme atau aktivator (mikroba perombak) pembuatan bokashi

EM-4 (Efective Microorganism-4)
MOD 71
Subernik Tobanik
M-Dec
Dan sebagainya