Kenapa bahasa daerah tidak perlu dilestarikan ?
Bahasa daerah adalah bahasa yang berkembang pada suatu daerah atau kelompok masyarakat. Di berbagai belahan dunia, bahasa nasional suatu negara mustahil bisa berdiri sendiri. Umumnya, bahasa-bahasa nasional yang kita kenal sekarang seperti Bahasa Inggris, Melayu, Portugis, dan Bahasa Indonesia yang kita cintai sekalipun, berasal dari berbagai bahasa lokal. Tidak sedikit kata-kata yang sebenarnya berasal dari bahasa daerah yang diserap dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Bahasa Indonesia itu sendiri.
Berikut contoh kata-kata dari bahasa daerah yang diserap dan menjadi bagian dari Bahasa Indonesia:
– melasti (Bali)
– cungkup (Jawa)
– batun (Batak)
– anang (Banjar)
Meski jumlah bahasa daerah tidak melebihi 5 % dari jumlah entri bahasa yang tercantum dalam KBBI, menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, peran bahasa daerah dalam mengembangkan bahasa Indonesia tidak bisa dipungkiri.
Oleh karena itu, apabila ada pendapat yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia tidak perlu dilestarikan, maka PENDAPAT TERSEBUT SALAH BESAR. Ada 2 alasan utama yang mendasari pernyataan ini:
1. Dengan tidak melestarikan bahasa daerah, kita menyangkal peran bahasa daerah dalam melahirkan dan mengembangkan bahasa Indonesia.
2. Dengan tidak melestarikan bahasa daerah, kita menyangkal identitas kelompok masyarakat lokal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita menolak adanya suku, budaya, dan tradisi lokal. Dengan kata lain, kita juga menolak identitas diri kita sendiri sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Contoh lain yang bisa kamu pelajari tentang bahasa daerah dapat kamu temukan pada halaman berikut:
brainly.co.id/tugas/3633608
Simpulan:
Apabila ada pendapat yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia tidak perlu dilestarikan, maka PENDAPAT TERSEBUT SALAH BESAR. Ada 2 alasan utama yang mendasari pernyataan ini:
1. Dengan tidak melestarikan bahasa daerah, kita menyangkal peran bahasa daerah dalam melahirkan dan mengembangkan bahasa Indonesia.
2. Dengan tidak melestarikan bahasa daerah, kita menyangkal identitas kelompok masyarakat lokal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita menolak adanya suku, budaya, dan tradisi lokal. Dengan kata lain, kita juga menolak identitas diri kita sendiri sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Kelas: VII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Mendeskripsikan sesuatu
Kata kunci: bahasa daerah, bahasa Indonesia, pelestarian, identitas, jati diri, bangsa Indonesia