Kenapa suara gesekan bikin ngilu?
Jawaban:
Saat seseorang polos diminta mendengar paku yang digesekan di papan tulis, detak jantung mereka turun sedikit, lalu naik dratis setelah tingkat gesekannya dinaikan. Suara tersebut juga berefek pada konduktansi kulit (mungkin kayak merinding), yang menandakan terjadi perubahan fisiologis.
Hasil terakhir mereka menyimpulkan bahwa ‘grima’ merupakan sebuah respons fisik terhadap suara-suara tertentu. Respon tersebut bukanlah reaksi refleks yang begitu saja terjadi, melainkan akibat pengalaman emosional yang dipengaruhi oleh pikiran. Makanya, nggak semua merasa ngilu pada gesekan tertentu, sedangkan orang lain merasa demikian.
Ada sebuah teori lain kenapa gesekan-gesekan itu membuat kebanyakan orang merasa ngilu. Salah satunya adalah karena suara tersebut nggak jauh berbeda dengan suara yang berfrekuensi 2000-5000 Hz. Suara yang dimaksud itu seperti suara dengung yang ada di tengah-tengah radio, tahu kan? Mungkin juga pada suara dengung pada mikrofon. Atau pada suara tangisan simpanse, jeritan manusia, atau tangisan bayi.
Suara-suara tersebut akhirnya mengaktifkan amigdala, yaitu bagian otak yang melibatkan respons rasa takut, yang ujungnya melibatkan aktivitas yang besar pada korteks pendengar, artinya pendengaran kita menjadi sangat peka.
Penjelasan:
Salam dari suscreber Kok Bisa?
Jawaban:
dalam dunia medis ini ada istilahnya loh. Sebutannya adalah Grima. Kata tersebut berasal dari perkataan orang-orang Spanyol ketika mereka merasa ‘ngilu’ ketika mendengar gesekan-gesekan tertentu, seperti pisau yang digesek pada piring atau kapur yang digesek pada papan tulis hitam.
Pokoknya, grima adalah sensasi ‘ngilu’ akibat gesekan-gesekan tertentu yang menyebabkan bunyi mencicit, garukan kuku, dan lainnya.
Penjelasan: