Kisah cinta Radha Krishna.​

Posted on

Kisah cinta Radha Krishna.​

Ketika seseorang memiliki rasa cinta yang mendalam, maka hati anda dapat berubah menjadi magnet. Itulah yang ditunjukkan oleh Radha, wanita cantik dari pasangan Vrishbhanu dan Kirtikumari. Evolusi kelahirannya, anyak yang meyakini sebagai parsial dari Dewi Laksmi, sakti Dewa Wisnu.

Benar adanya ketika bayi Radha lahir, tertutup, dan tertutup orang bijak Naradha, menyarankan bahwa anak Nanda dan Yasoda lah yang bisa membukakan matanya. Atas saran itu bayi Radha di bawa ke Gokul dan di dekatkan dengan Krishna, buka mata dan bibirnya pun tersungging senyuman manis yang lebar.

Keterikatan inilah yang menjadi simbol bahwa hidup melunasi hutang dan menagih hutang, dan yang membuat hutang itu, juga bisa mewujudkannya, sebenarnya suratan takdir itu, ditulis oleh tangan kita sendiri, dan tangan ini pula yang bisa menghapuskannya. Dikroidor itu, karma identik dengan perbuatan yang dilakukan karena niat atau kehendak. Suatu perbuatan tanpa niat atau kehendak tidak dapat disebut karma karena perbuatan itu tidak akan menghasilkan akibat moral bagi pembuatnya.

Kisah Radha adalah kisah unik. Orang yang melakukan kesadaran dengan penyerahan secara totalitas pada wujud Krishna, sehingga dia sebagai bakta Krishna, sejak kecil dia sudah sangat mencintai Krishna, sedikitpun dia tidak bisa lepas dari Krishna. Ibarat setetes udara yang merindukan asal muasal udara samudera luas, sang diri yang merupakan percikan dari Tuhan yang maha agung, lalu, demikianlah kerinduan Radha yang bak alam mikrokosmos merindukan alam makrokosmos sebagai asalnya.

Seperti kata bijak cinta laksana pohon yang tumbuh di hutan belantara, tumbuh di bawah rimbunan pepohonan besar tanpa sinar matahari. Pohon itu tetap tumbuh. Akan tetapi, tingkat pertumbuhannya akan lebih sempurna jika terkena sinar matahari. Matahari yang menyinari gambar wajah atau gambaran hubungan dalam cinta. Memberikan kebahagiaan untuk mereka yang dicintai. Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Dan Radha memberikan contoh itu, sebab cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan ini.

Cinta Radha terhadap Krishna merupakan cinta spiritual, hati ke hati, bukan dalam arti fisik semata. Cinta dan pengabdian Radha kepada Krishna melebihi pemuasan materi cinta dan pengabdian. Cinta Radha merupakan cinta yang tulus tanpa memandang status apapun. Bagi Radha, Krishna adalah kehidupannya. Berikut adalah renungan, saat Krishna berpisah dengan Radha, serta janji Krishna akan selalu abadi dengan menyebutkan Nama Radha akan selalu diikuti oleh nama Krishna.

*****

Pagi yang cerah itu, kupu-kupu terbang melayang-layang mencari madu diantara bunga-bunga di tanam, areal luas di Wilayah Vrindawan, Hati Radha seperti bunga yang sedang mekar menyongsong matahari pagi, hatinya selalu ingat dengan kemuliaan Krishna, Radha tak pernah lepas dari kerinduannya pada Kresna. Namun hari itu merupakan hari terakhir Krishna di Vrindawan, dan dia akan pergi ke Matura, untuk tugas suci menegakkan kebenaran menghadapi Pamannya Raja Kamsha. Radha memanggil Krishna dalam hati, Krishna pun datang menghampiri Radha.

Krishna pujaanku, engkau memang menepati janjimu dimanapun namamu disebut oleh baktamu, engkau hadir. Krishna hari ini adalah hari terakhirmu disini, dan hari terkhir bersamaku di tempat ini, tempat yang penuh dengan kenangan manis, hatiku demikian terpikat padamu, Krishna,

Seakan, cinta itu seperti angin. Kau tak dapat melihatnya, tapi kau dapat merasakannya. Krishna, kata Radha lagi, kesedihanku tak terperikan berpisah denganmu, Krishna, aku tahu, tidak seorang pun siap dengan perpisahan ini.

Krishna tersenyum, lalu berkata, "Radha, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, bukannya hati ini tak sakit dan bukannya hati ini tak hancur, bukan pula hati ini tak perih, namun hanya kepasrahan yang mengiringi perpisahan itu. Yang diperlukan, sebenarnya adalah sama sama memandang untuk tujuan yang sama, Radha, asmara bukan hanya sekedar memandang satu sama lain.Tapi juga melihat ke satu arah yang sama.