Laskar yang bergabung dalam komite fanasi

Posted on

Laskar yang bergabung dalam komite fanasi

Pada tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan berdirinya
Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pemerintah menegaskan bahwa BKR selain berfungsi
sebagai badan penolong keluarga korban perang juga sebagai induk organisasi
untuk memelihara keselamatan rakyat. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota
Peta, Heiho, Keibodan, Seinendan dan KNIL. Untuk mengkoordinir BKR di daerah,
maka bekas anggota Peta di Jakarta membentuk BKR Pusat dengan susunan
pengurusnya :

Ketua Umum          :         Kaprawi
(eks daidancho Sukabumi)
Ketua I                   :        Sutalaksana
Ketua II                  :        Latif Hendraningrat
         BKR
Pusat segera menjalin hubungan dengan BKR-BKR daerah seperti BKR Jawa Barat
(Arudji Kartawinata), Jawa Tengah (Soedirman), dan Jawa Timur (drg. Mustopo).
Pembentukan BKR ternyata menimbulkan ketidakpuasan sebagian para pemuda yang
menginginkan dibentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tetapi keinginan
para pemuda tersebut ditolak oleh pemerintah dengan alasan agar tidak memancing
dan membangkitkan permusuhan terhadap kekuatan-kekuatan asing yang masih ada di
Indonesia. Karena ditolak, akhirnya para pemuda seperti Soekarni, Adam Malik,
Chaerul Saleh, dll. mendirikan badan perjuangan sendiri yang disebut Komite van
Aksi yang bermarkas di Asrama Menteng 31 Jakarta.
.Adapun laskar-laskar pemuda
yang tergabung dalam Komite van Aksi di antaranya : Barisan Rakyat Indonesia
(BARA), Angkatan Pemuda Indonesia (API), Barisan Buruh Indonesia (BBI), Barisan
Banteng, Hizbullah, Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Pemuda
Indonesia Maluku (PIM), Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI),
Sabilillah, Pemuda Sosialis Indonesia. Selain itu ada kesatuan-kesatuan khusus
yang dekat hubungannya dengan BKR, seperti Tentara Pelajar, dan Tentara Genie
Pelajar.
Semoga bermanfaat