Latar belakang berdirinya dinasti abbasiyah

Posted on

Latar belakang berdirinya dinasti abbasiyah

Jawaban Terkonfirmasi

Mata pelajaran: IPS Sejarah

Kelas: VII SMP

Kategori: Awal penyebaran Islam

Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 
11.3.2

Kata kunci: Latar belakang, dinasti
abbasiyah

 

Jawaban:

Latar belakang berdirinya dinasti abbasiyah:

Mulai berkuasanya dinasti abbasiyah yakni pasca dapat merebutnya
dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia.

 

Pembahasan:

Awal pemerintahan Dinasti Bani
Abbasiyah ditandai oleh
perbedaan pendapat oleh Dinasti Umayyah di Andalusia (Spanyol). Di
satu sisi, Abd al-Rahman al-amir (kantor pusat saat itu), sementara di sisi
lain, dia tidak tunduk pada khalifah di Baghdad. Pembangkangan
Abd al-Rahman al-Bani Abbas dalam kehidupan berbeda pendapat yang dilakukan
oleh Muawiyah terhadap Ali bin Abi Thalib. Dari
segi durasi, kekuatan Dinasti Bani Abbas, termasuk yang lama, yaitu sekitar
lima abad.

Abu
al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbasiyah. Tapi
karena kekuatannya sangat singkat, Abu Ja'far al-Mansoor (754-775 M) yang
banyak berkontribusi dalam menetapkan pemerintahan dinasti Bani Abbas. Pada
tahun 762 Masehi, Abu Jafar al-Mansur memindahkan ibu kota dari Damaskus ke
Hasyimiyah, lalu kembali ke Baghdad dekat Ctesiphon, bekas ibu kota Persia. Karena
itu, dinasti ibukota administrasi Bani Abbas berada di tengah bangsa Persia.


Abu
Jafar al-Mansur sebagai pendiri Muawiyah setelah Abu Abbas al-Saffah,
digambarkan sebagai kuat dan tegas, di tangannya Abbasiyah memiliki pengaruh
yang kuat. Pada
masa pemerintahan Baghdad sangat dihormati dengan kekuatan Bizantium.

 

Kekuatan dinasti Bani Abbas atau
kekhalifahan Abbasiyah, dinasti Umayyah terus berkuasa. Dinamai
sebagai pendiri Khilafah Abbasiyah dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al
Abbas, paman Nabi Muhammad. Masa
pemerintahannya berlangsung dalam rentang waktu yang lama, mulai dari tahun 132
AH (750 M) sampai 656 H (1258 M).
Selama
dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan bervariasi sesuai
dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan
pola pemerintahan dan pola politik yang sejarawan biasanya membagi pemerintahan
Bani Abbas menjadi lima periode:

1.
Periode Pertama (132 H / 750 M – 232 H / 847 M), disebut periode pertama bahasa
Persia
mempengaruhi.

2.
Periode Kedua (232 H / 847 M – 334 H / 945 M), disebut periode pertama
Pengaruh Turki

3.
Periode Ketiga (334 H / 945 M – 447 H / 1055 M), pemerintahan dinasti Buwaih di
pemerintahan khalifah
Abbasiyah. Periode ini
juga disebut periode kedua
Pengaruh Persia

4.
Periode Keempat (447 H / 1055 M – 590 H / 1194 M), sejak masa pemerintahan
dinasti Bani
Khalifah
Abbasiyah di pemerintahan, biasanya disebut juga oleh pengaruh
baik Turki.

5.
Periode Kelima (590 H / 1194 M – 656 H / 1258 M), khalifah terbebas dari
pengaruh
dari
dinasti lain, tapi kekuatannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.


Kemajuan Dinasti Bani Abbasiyah

Setiap
dinasti atau rezim mengalami fase yang dikenal sebagai fase pembentukan,
pengembangan dan fase kemajuan, fase penurunan dan penghancuran. Namun
durasi tiap fase berbeda karena tergantung kemampuan aparatur administratif
yang bersangkutan.
Pada
istilah, masing-masing memiliki berbagai kemajuan dari beberapa bidang,
termasuk politik, ekonomi, bidang sosial. Di masing-masing
daerah memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.(Lt)