Lirik yang menyentuh hati puisi sajak anak mudah

Posted on

Lirik yang menyentuh hati puisi sajak anak mudah

Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik.
dan tidak diajar dasar ilmu hukum

kita melihat kabur pribadi orang
karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.

Apakah kita tidak dimaksud
Untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
Untuk menjadi alat saja?

Inilah gambaran rata-rata
Pemuda tamatan S.L.A.,
Pemuda menjelang dewasa

Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn
Bukan pertukaran pikiran.

Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
Dan bukan ilmu latihan menguraikan.

Dasar keadilan di dalam pergaulan,
Serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
Sebagai kelompok atau sebagai pribadi
Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.

Kenyataan di dunia menjadi remang-remang
Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang
Tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri.
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
Menikmati masa bodoh dan santai

Di dalam kegagapan
Kita hanya bisa membeli dan memakai,
Tanpa bisa mencipta
Kita tak bisa memimpin,
Tetapi hanya bisa berkuasa
Persis seperti bapa-bapa kita

Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
Tanpa kegunaan
Menjadi benalu di dahan

Gelap pandanganku gelap
Pendidikan tidak memberikan pencerahan
Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan
Gelap, keluh kesahku gelap
Orang yang hidup di dalam pengangguran

Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tak bisa kita tafsirkan,
Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.

Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan
Wajah berdarah
Aku terlihat sebagai bulan.

Mengapa kita harus terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
Dianggap sebagai orang terpelajar,
Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan,
Dan bila ada tirani yang merajalela
ia diam tidak bicara
kerjanya hanya menyuntik saja

Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
Dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
Sementara hukum dikhianati berulang kali
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
Dianggap bunga plastik,
Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.

Kita berada di pusaran tatawarna
Yang ajaib dan tidak terbaca
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan,
Dan bila luput
Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara

Kita adalah angkatan gagap
Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar
Daya hidup telah diganti oleh nafsu
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan
kita adalah angkatan yang berbahaya