Malam sudah mulai berjingkat-jingkat. Tapi sudah setengah jam dia belum juga bisa merebah pasrah di kasurnya yang empuk. Di kasur sebelah, Purnama sudah terlelap. Perlakuan sadis serdadu Jepang kepada penduduk di jalanan dan segala bentuk kengerian lain begitu merisaukan hatinya. Sesuatu yang belum pernah disaksikan sebelumnya, perih seperti diiris sembilu. Berarti bohong kalau negri ini akan merdeka. Bohong kalau Jepang adalh “saudara tua” yang akan membantu negrinya keluar dari kekelaman. Tipu semua. Itulah semua awalan yang perlahan membatu dalam ruang masa lalunya. Dalam ingatannya, Bilyarta dulu ikut membantu orang tua mengatasi kesulitan ekonomi dengan berjualan segala barang keperluan harian. Ada saja yang dijual, mulai dari dendeng makanan kering, sampai sabun batangan.

Posted on

tentukan majas yang digunakan dalam kutipan novel sejarah ini! dan sebutkan kutipan yang bermajas didalamnya​

Malam sudah mulai berjingkat-jingkat. Tapi sudah setengah jam dia belum juga bisa merebah pasrah di kasurnya yang empuk. Di kasur sebelah, Purnama sudah terlelap. Perlakuan sadis serdadu Jepang kepada penduduk di jalanan dan segala bentuk kengerian lain begitu merisaukan hatinya. Sesuatu yang belum pernah disaksikan sebelumnya, perih seperti diiris sembilu. Berarti bohong kalau negri ini akan merdeka. Bohong kalau Jepang adalh “saudara tua” yang akan membantu negrinya keluar dari kekelaman. Tipu semua. Itulah semua awalan yang perlahan membatu dalam ruang masa lalunya. Dalam ingatannya, Bilyarta dulu ikut membantu orang tua mengatasi kesulitan ekonomi dengan berjualan segala barang keperluan harian. Ada saja yang dijual, mulai dari dendeng makanan kering, sampai sabun batangan.

Jawaban:

majas hiperbola, (maafklosalah)