Mansubatul asma’ beserta i’robya pada . surat al isnsyiroh
Jawaban:
Ini adalah bab pertama dari pembahasan i’rob yang memiliki tanda far’iyyah (cabang), yaitu al-asma’ as-sittah. Al-asma’ as-sittah adalah:
أَبٌ (Ayah)
أَخٌ (Saudara laki-laki)
حَمٌ (Ipar dari sisi suami)
فَمٌ (Mulut)
هَنٌ (Kinayah untuk bagian anggota badan (yang kadang berkonotasi buruk), atau juga kadang dapat diterjemahkan sebagai anu)
هَنٌ (Pemilik)
Isim-isim di atas memiliki i’rob cabang yang berbeda dengan i’rob asal, yaitu:
Penjelasan:
1. Marfu’ dengan wawu
Contohnya sebagaimana dalam firman Allah ﷻ dalam surat Al-Qashash ayat 23:
وَ أَبُوْنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ
“Ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usia“
Lafaz أَبُوْ dalam ayat tersebut marfu’ karena kedudukannya sebagai mubtada’ dengan tanda rofa’ berupa wawu sebagai pengganti dhommah.
2. Manshub dengan alif
Contohnya sebagaimana dalam firman Allah ﷻ dalam surat Al-Isra’ ayat 26:
وَ آتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
“Dan berikanlah kepada kerabat dekatmu haknya“
Lafaz ذَا dalam ayat tersebut manshub karena kedudukannya sebagai maf’ul bihi dengan tanda nashob berupa alif sebagai pengganti fathah.
3. Majrur dengan ya’
Contohnya sebagaimana dalam firman Allah ﷻ dalam surat Yusuf ayat 81:
اِرْجِعُوْا إِلَى أَبِيْكُمْ
“Kembalilah kepada Ayah kalian“
Lafaz أَبِيْ dalam ayat tersebut majrur karena huruf jar إِلَى dengan tanda jar berupa ya’ sebagai pengganti kasroh
jadikan jawaban tercerdas y…