Membuat cerita tentang etika yg baik saat berdemostrsi
Puluhan umat muslim keturunan Tionghoa menunjukkan aksi
simpatik saat aksi unjukrasa ratusan ribu umat Islam, Jumat (4/11).
Mereka melakukan cara yang berbeda yakni membawa kantong plastik hitam
berukuran sekitar satu meter.
Selanjutnya, masing-masing dari mereka
kemudian memunguti setiap sampah yang bertebaran di jalan. Mereka tampak
menyapa massa pengunjukrasa lainnya sembari tersenyum.
“Iya, ini bagian dari partisipasi kami.
Apa yang bisa kami lakukan, maka akan kami lakukan,” ujar Supri, salah
seorang massa yang memunguti sampah persis di samping Gedung
Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (4/11).
Menurut Supri, mereka yang melakukan
aksi “bersih-bersih” ada sekitar belasan orang. Dan bukan berasal dari
kelompok tertentu. Hanya umat biasa yang terpanggil ikut memberi sesuatu
yang terbaik, demi mendukung kelancaran aksi.
“Kami independen, tidak dari kelompok manapun,” ujar pemuda dua puluhan tahun tersebut.
Aksi belasan umat muslim warga keturunan
Tionghoa ini rupanya cukup menarik simpati pengunjukrasa lainnya.
Bahkan ada yang dengan sukarela ikut membantu aksi mereka. Sementara
lainnya menjabat tangan, sembari mengajak foto bersama
Demontrasi mengungkapkan suatu permasalahan
yang mana suara raktyat mengutarakan ke tidak adilan dalam suatu wadah
untuk berorasi misal dalam kenaikan UMR
mencari solusi anatara pendemo dan pengusaha agar terjadi titik terang
untuk menempuh apa yang di inginkan oleh karyawan dan pengusaha