Membuat isi surat tentang bencana yang terjadi
Jawaban:
Indonesia-investments
Home
KEMBALI
Home
Buletin
Pengantar
Berita
KEMBALI
Berita
Berita Hari Ini
Kolom Berita
Breaking News Indonesia
Trade Expos & Exhibitions
Proyek
KEMBALI
Proyek
Rencana Pembangunan Pemerintah
Kemitraan Publik-Swasta
Proyek Swasta
Proyek Publik
Production House
Keuangan
KEMBALI
Keuangan
Kolom Keuangan
Berita Bursa Efek
Saham & Obligasi
Sistem Pajak
Angka Ekonomi Makro
Anggaran Negara
Kontak
Bisnis
KEMBALI
Bisnis
Kolom Bisnis
Profil Perusahaan
Komoditas
Industri & Sektor
Risiko
Investasi Asing
Tinggal & Kerja
Serambi Bisnis
Budaya
KEMBALI
Budaya
Kolom Budaya
Kunjungan Bisnis
Politik
Ekonomi
Agama
Demografi
Tourist Guide
Tentang Kami
KEMBALI
Tentang Kami
Perusahaan Kami
Tim Penulis
Kontak
Bergabung
Kegiatan Usaha
LANGUAGE
Pilih Bahasa
KEMBALI
English
Login
Berlangganan
Newsletter
Bencana Alam di Indonesia
Berlokasi di Cincin Api Pasifik (wilayah dengan banyak aktivitas tektonik), Indonesia harus terus menghadapi resiko letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir dan tsunami. Pada beberapa peristiwa selama 20 tahun terakhir, Indonesia menjadi headline di media dunia karena bencana-bencana alam yang mengerikan dan menyebabkan kematian ratusan ribu manusia dan hewan, serta menghancurkan wilayah daratannya (termasuk banyak infrastruktur sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi).
Apalagi, musim hujan atau kemarau yang ekstrim (fenomena El Nino dan La Nina) bisa menghancurkan panen bahan makanan, memicu terjadinya inflasi dan menyebabkan tekanan finansial yang berat bagi kalangan kurang mampu di masyarakat Indonesia. Terakhir, bencana-bencana alam akibat ulah manusia (seperti kebakaran hutan yang disebabkan karena kebudayaan pembakaran ladang, biasanya di pulau Sumatra dan Kalimantan) bisa menyebabkan dampak-dampak yang sangat besar bagi lingkungan hidup.
Salah satu catatan penting adalah kenyataan bahwa keadaan infrastruktur dan properti di Indonesia terkenal lemah – akibat manajemen yang salah, kekurangan dana, kurangnya keahlian atau korupsi. Keadaan ini memperparah dampak-dampak buruk yang terjadi setelah bencana alam. Sementara itu di wilayah perkotaan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Yogyakarta, ada kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Maka kombinasinya kurangnya kualitas infrastruktur/properti dan padatnya penduduk di daerah perkotaan berarti sebuah bencana alam bisa menewaskan lebih banyak korban dari yang seharusnya terjadi karena akan membutuhkan tenaga yang lebih kecil untuk membuat bangunan runtuh di Indonesia.
Letusan Gunung Berapi di Indonesia
Indonesia adalah negara yang memiliki paling banyak gunung berapi aktif di seluruh dunia. Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik beserta Lempeng Indo-Australia adalah tiga lempeng tektonik aktif yang menyebabkan terjadinya zona-zona tumbukan yang kemudian membentuk gunung-gunung berapi ini. Indonesia diperkirakan memiliki 129 gunung berapi, semuanya diawasi dengan hati-hati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Hal ini dilakukan karena sejumlah gunung berapi di Indonesia terus menunjukkan aktivitas. Apalagi, diperkirakan lebih dari lima juta orang tinggal (dan/atau kerja) di "zona bahaya" sebuah gunung berapi (yang harus segera dievakuasi kalau gunungnya menunjukkan aktivitas yang naik secara signifikan).
Setidaknya ada satu letusan gunung berapi yang signifikan di Indonesia setiap tahun. Namun, biasanya hal ini tidak menyebabkan kerusakan yang besar bagi lingkungan atau menewaskan korban jiwa karena gunung-gunung berapi yang paling aktif terletaknya biasanya di tempat-tempat terpencil.
Beberapa peristiwa letusan gunung berapi yang berdampak berat dalam sejarah Indonesia disebutkan di tabel di bawah. Daftar ini hanya mencakup letusan yang berskala besar dan menewaskan paling sedikit 20 orang.