Membuat puisi dengan tema pemimpin bangsa yang aku banggakan?! Tolong bantujawab sekarang

Posted on

Membuat puisi dengan tema pemimpin bangsa yang aku banggakan?!
Tolong bantujawab sekarang

Jawaban:

pemimpin bangsa yang aku banggakan

Saudara saudara yang saya hormati, belakangan ini, hampir setiap hari kita mendengarkan pidato dari para calon calon pemimpin bangsa. Akan tetapi setelah kita dengarkan dan menyimak dengan seksama , membuat hati kita jadi miris. Karena apa yang disampaikan, baik sewaktu kampanye , maupun dalam pidato diberbagai forum, materi yang disampaikan tidak beranjak dari pencitraan diri, menonjolkan kehebatan partai masing masing. Sedikitpun tidak menyentuh sendi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana mungkin seorang calon pemimpin bangsa, yang seharusnya menyampaikan rencana kedepan , ternyata hanya membaca dari selembar kertas, yang bahkan mungkin ditulis oleh orang lain.

Saudara saudara,seorang Pemimpin seharusnya adalah seorang yang Visioner, yang memiliki pandangan kedepan, bagaimana menghantarkan masyarakat Indonesia, menjadi semakin baik dan makmur. Jangan hanya terpancang, pada program partai, yang belum tentu menggambarkan kepentingan nasional. Setuju saudara saudara?"

Kembali Audience di studio dan di seluruh pelosok tanah air yang menyaksikan dari rumah masing masing, menjawab: "Setujuuu!"

"Baik, terima kasi, berarti saya tidak salah menganalisa. Seorang Pemimpin harus berbicara dari hati…S peak from your heart! Karena apa yang disampaikan dari hati, akan diterima oleh rakyat dengan hati yang terbuka dan mengisi seluruh relung jiwa yang terdalam. Menjadi Pemimpin tidak boleh munafik. Lain yang disampaikan, lain yang dilakukan. Seharusnya menyamakan kata dan perbuatan. Setuju saudara saudara!?"

Kembali tepuk tangan meriah dan pekikkan gemuruh, mendukung pendapat ini:" Setujuuu!"

"Nah, mengritik orang lain, tidak akan mengubah keadaan, oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya sampaikan kepada saudara saudara sebangsa dan setanah air, dimanapun anda berada. Bila saya terpilih jadi Presiden Republik Indonesia, percayalah, pertama yang akan saya lakukan adalah merealisasikan amanah dari Undang Undang Dasar 45.

Yang selama ini hanya menjadi pajangan dan sama sekali tidak tersentuh ,kendati sudah beberapa pengantian Presiden. Yakni, Fakir miskin dan orang orang terlantar akan dipelihara oleh negara" .

Saudara saudara… (sambil dengan suara serak menahan tangisnya) 69 tahun sudah kita merdeka. Tapi apa yang kita lihat di jalanan ? Para fakir miskin dan orang orang terlantar ternistakan dimana mana, kita biarkan mereka dengan menindih rasa harga dirinya, menadahkan tangan, hanya untuk mendapatkan uang recehan. Dimana kita campakkan martabat bangsa ini? Pemimpin pemimpin kita sudah lupa atau tiba tiba mengalami amnesia yang parah, sehingga melupakan, bahwa orang orang tua itu sudah memberikan hidupnya bagi negara ini.

Tanpa mereka kita tidak pernah ada di dunia ini. Namun kenyataannya. Kita memperlakukan para senior kita, seperti orang makan tebu,habis manis sepah dibuang. Coba saudara saudaraku,dimanapun anda berada, bayangkan ,para senior yang sudah memberikan hidupnya, berbakti pada negara dan tidak sedikit yang ikut di medan perang, untuk menjaga kewibawaan bangsa dan negara ini.masa setelah tugas mereka selesai ,diusir dari rumah yang selama berpuluh tahun mereka diami? Di kemanakan sila Prikemanusiaan yang adil dan beradab?

Oleh karena itu saudara saudara, bila saya terpilih sebagai Presiden, tidak akan ada lagi orang yang terlunta lunta di jalan raya. Semuanya akan dipelihara oleh negara. Kedepan, di Indonesia tidak akan ada lagi orang yang mati karena lapar atau tidak ada uang untuk berobat. Karena seluruh pengobatan saudara kita yang miskin dan terlantar,serta yang sudah pensiun, akan ditanggung sepenuhnya oleh negara! Bilamana diperlukan, saya siap untuk menjual tanah perkebunan kelapa sawit saya dan mencairkan deposito saya,demi untuk terujudnya rencana kemanusiaan ini."

(Tepuk tangan yang membahana …menyebabkan terjadinya storing di berbagai stasiun Tv dan radio, karena kuatnya energy yang terpancarkan dari semangat rakyat)

"Karena seorang Pemimpin bangsa harus memahami bahwa hidup itu harus berbagi. Dan tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Pemimpin adalah panutan bagi warganya. Setuju saudara saudara?"

"Setujuuu!" gemuruh suara audience dan permirsa memenuhi seluruh jagat raya, sehingga menguncangkan langit.

"Terima kasih… terima kasih… Nah, saudara saudara, saya tidak ingin terjebak dalam" NATION", yang artinya, No action, talking only. Oleh karena itu, saya sudahi sambutan pada siang ini, dengan pesan singkat, Apapun partai yang saudara saudara dukung, pilihan hanya satu, yakni orang yang sedang berbicara dari hati ke hati dengan saudara saudara saat ini. "

Terima kasih dan Merdeka!"

Penjelasan:

ini ya jngn lupa berterimakasih ^^

maaf ya kalau ada yg salah