Menentukan fiil,isim, huruf , dhomir munfasil dan dhomir muttasil dalam surat at Thoriq
Dhomir adalah Isim Mabni, yaitu Isim yang tidak berubah harokat akhirnya baik dalam keadaan rofa, nashob maupun jarr sehingga kalau di i’rob nanti begini: “Fii mahalli rof’in/jarrin/nashbin” [menempati kedudukan rofa’/ jarr/ nashob]. Hanya menempati kedudukan, tapi harokat akhir tidak berubah
Dhomir ada yang terpisah/ berdiri sendiri yaitu dhomir munfashil (ضَمِيْرٌ مُنْفَصِلٌ) misalnya هُوَ طَبِيْبٌ. Ada juga dhomir yang bersambung dengan kalimat yaitu dhomir muttasil (ضَمِيْرٌ مُتَّصِلٌ) baik dengan fiil (cth:كَتَبْتُ) isim (cth: كِتَابِهِ) atau huruf (cth: فِيهِ).
Dhomir ada yang menempati kedudukan rofa’, nashob dan jarr. Rofa’ sebagai mubtada’, khobar, fa’il atau naibul fa’il, isim kaana; Nashob sebagai maf’ul bihi dan isim inna; dan jarr sebagai mudhof ilayhi dan majrur karena didahului huruf jar. Tidak ada dhomir yang menempati kedudukan Jazm karena dhomir adalah isim dan isim tidak ada yang majzum. Apa itu rofa’, nashob, jarr, jazm? baca ini dulu.