Mengapa alkohol tersier tidak dapat dioksidasi??

Posted on

Mengapa alkohol tersier tidak dapat dioksidasi??

Jawaban Terkonfirmasi

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi sebab tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H). Karena tidak ada hidrogen yang bisa dilepaskan untuk bereaksi dengan oksigen maka tidak bisa terjadi reaksi oksidasi.

Pembahasan:

Alkohol adalah kelompok senyawa yang memiliki gugus fungsi alkohol atau hidroksil (-OH) pada senyawa organik. Contohnya adalah etanol (C2H5OH)

Berdasarkan lokasi ikatan gugus alkohol pada senyawa karbon, senyawa alkohol dapat dibagi menjadi:

  1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) melekat pada atom karbon primer, yang berikat dengan hanya 1 atom karbon. Dengan kata lain, atom karbon ini terikat pada 1 atom C, 2 atom H dan 1 gugus –OH.
  2. Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) melekat pada atom karbon sekunder, yang berikat dengan 2 atom karbon. Dengan kata lain, atom karbon ini terikat pada 2 atom C, 1 atom H dan 1 gugus –OH.
  3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) melekat pada atom karbon ersier, yang berikat dengan 3 atom karbon. Dengan kata lain, atom karbon ini terikat pada 3 atom C, dan 1 gugus –OH, serta tidak memiliki ikatan dengan atom H.

Oksidasi pada senyawa organik umumnya melibat pelepasan atom hidrogen (H) yang bereaksi dengan oksigen (O) membentuk air (H2O).

Karena alkohol tersier tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), maka alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, sebab tidak ada atom hidrogen yang bisa dilepaskan.

Pelajari lebih lanjut mengenai atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener di: brainly.co.id/tugas/23649401

Pelajari lebih lanjut rumus struktur 3-hidroksi-2,3-dimetil heksanal di: brainly.co.id/tugas/18120541

Pelajari lebih lanjut urutan senyawa-senyawa hidrokarbon berdasarkan kenaikan titik didihnya di: brainly.co.id/tugas/23530890

—————————————————————————

Detail Jawaban:

Kode: 12.7.7

Kelas: XII    

Mata pelajaran: Kimia    

Materi: Bab 7 – Identifikasi Senyawa Karbon