Mengapa ASEAN berusaha untuk peningkatan kualitas pendidikan negara-

Posted on

negara ASEAN?

Tolonggg

Mengapa ASEAN berusaha untuk peningkatan kualitas pendidikan negara-

Jawaban:

Banyaknya perbedaan mendasar dalam sistem pendidikan antar negara menjadi salah satu kendala terbesar dalam upaya peningkatan jaminan kualitas pendidikan di ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi yang memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Keberagaman yang ada tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk membawa kualitas pendidikan ASEAN ke level dunia.

Hal tersebut terkuak dalam dialog kebijakan European Union Support to Higher Education In The ASEAN Region (SHARE) yang membahas jaminan kualitas sistem pendidikan tinggi ASEAN. Direktur Utama ASEAN University Network (AUN) Nantana Gajaseni menuturkan, perbedaan sistem pendidikan tersebut yang membuat peningkatan kualitas pendidikan tinggi di negara-negara ASEAN tidak dapat disamakan seperti perguruan tinggi di negara-negara Eropa.

"Keberagaman ini yang membuat tidak semua praktik-praktik di negara Eropa bisa langsung diadopsi, melainkan harus diadaptasi sesuai dengan yang relevan terhadap konteks di perguruan tinggi yang ada di ASEAN," ujarnya dalam dialog yang baru pertama kali diselenggarakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dibandingkan negara ASEAN lainnya, Indonesia memiliki jumlah perguruan tinggi terbanyak yakni mencapai lebih dari 3000 perguruan tinggi. Diikuti oleh Filipina dengan 2,299 perguruan tinggi. Sementara negara-negara ASEAN lainnya hanya memiliki ratusan perguruan tinggi seperti Malaysia (488), Vietnam (376), Thailand (141), Myanmar (169), hingga Kamboja (105). Sementara negara ASEAN dengan ekonomi maju seperti Singapura dan Brunai Darussalam memiliki jumlah perguruan tinggi yang minim yakni Singapura (19), Brunai (4).

Selain itu, tantangan lainnya untuk peningkatan kualitas pendidikan tinggi adalah beragamnya kemampuan dan keberadaan fasilitas lokal di masing-masing negara. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan AUN, fasilitas perguruan tinggi di negara-negara ASEAN yang beragam dan tidak seluruhnya merata menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya motivasi mahasiswa dari luar negara ASEAN untuk mengambil beasiswa disana.

Namun, hal tersebut menurut dia seharusnya tidak menjadi sebuah hambatan terutama untuk mencapai target internasionalisasi perguruan tinggi. "Justru yang terpenting dalam internasionalisasi perguruan tinggi, adalah bagaimana mahasiswa belajar dari negara lain dengan kemampuan lokal yang ada. Sehingga dia bisa mendapatkan pengalaman baru, yang pastinya akan berharga dalam peningkatan akademisnya. Peningkatan motivasi bisa dilakukan bukan hanya dari iming-iming fasilitas," tuturnya.

Salah seorang mahasiswa asal Kamboja yang tengah mengambil kuliah S-2 di Universitas Indonesia melalui German Academic Exchange Service (DAAD) Sreymon Oy menuturkan, ketertarikannya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di negara ASEAN karena sejumlah alasan. Beasiswa menurut dia menjadi faktor penarik utama yang membuat motivasinya sebagai mahasiswa untuk menjatuhkan pilihan pada Indonesia.

Keberadaan pilihan studi juga menjadi faktor penting lainnya yang menurut Sreymon menjadi salah satu penentu perguruan tinggi di ASEAN dapat menjadi pilihan mahasiswa-mahasiswa dari negara lain. "Dan karena masih sesama negara ASEAN, metode yang dipakai dalam perkuliahan masih applicable untuk digunakan di negara saya nanti. Dan alasan lainnya yang menjadi pertimbangan adalah biaya hidup yang cukup rendah jika dibandingkan negara Eropa," tuturnya.

Penjelasan:

Berikan Jawaban Terbaikya