Mengapa dalam proses pemetaan diperlukan proyeksi peta ? Jelaskan !

Posted on

Mengapa dalam proses pemetaan diperlukan proyeksi peta ? Jelaskan !

Jawaban Terkonfirmasi

Dalam proses pemetaan diperlukan proyeksi peta karena untuk meminimalisir terjadinya distorsi atau penyimpangan. Proyeksi peta merupakan cara pemindahan garis paralel dan garis meredian dari bidang lengkung ke bidang datar.

Pembahasan

Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi. Seorang ahli pemetaan disebut kartograf. Pembuatan peta memiliki bebarapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Menunjukkan lokasi suatu wilayah.
  2. Menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi.
  3. Sebagai media pembelajaran geografi.

Perlu kamu ketahui bahwa dalam sebuah peta terdapat beberapa komponen berikut ini:

  1. Judul peta, merupakan komponen peta yang mengindikasikan isi peta.
  2. Orientasi, merupakan arah mata angin.
  3. Skala peta, merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
  4. Simbol peta, merupakan tanda yang mewakili kenampakan sebenarnya di lapangan.
  5. Legenda, merupakan keterangan dari simbol peta.
  6. Garis astronomis, merupakan komponen peta yang berupa garis lintang dan garis bujur.
  7. Inset, merupakan peta kecil yang berfungsi untuk menunjukkan posisi relatif daerah yang dipetakan terhadap daerah di sekitarnya.
  8. Lettering, merupakan teknik penulisan huruf pada peta.
  9. Sumber dan tahun pembuatan peta.

Pelajari lebih lanjut tentang komponen peta di:  brainly.co.id/tugas/3531217.

Salah satu proses dalam pemetaan adalah proyeksi peta yang merupakan cara pemindahan garis paralel dan garis meredian dari bidang lengkung ke bidang datar. Proyeksi peta sangat penting untuk mengurangi distorsi atau penyimpangan dalam proses pembuatan peta. Terdapat tiga syarat dalam melakukan proyeksi peta, yaitu

  1. Conform, merupakan syarat proyeksi dimana bentuk yang digambarkan pada peta harus sama dengan bentuk sebenarnya.
  2. Equivalent, merupakan syarat proyeksi dimana perbandingan luas daerah yang dipetakan harus sama dengan luas sebenarnya.
  3. Equidistance, merupakan syarat proyeksi dimana perbandingan jarak pada peta harus sama dengan jarak sebenarnya.

Pelajari lebih lanjut tentang proyeksi peta di:  brainly.co.id/tugas/12458290.

Berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi peta diklasifikasikan menjadi tiga jenis berikut ini:

  1. Proyeksi azimuthal, yaitu proyeksi peta yang digunakan untuk memetakan wilayah-wilayah yang berada di lintang tinggi atau kutub (66,5° – 90° LU/LS).
  2. Proyeksi kerucut atau konical, yaitu proyeksi peta yang digunakan untuk memetakan wilayah-wilayah yang berada di lintang sedang (23,5° – 66,5° LU/LS).
  3. Proyeksi silinder, yaitu proyeksi peta yang digunakan untuk memetakan wilayah-wilayah yang berada di lintang rendah atau sekitar garis khatulistiwa (0° – 23,5° LU/LS).

Berdasarkan kedudukan sumbu simetrinya, proyeksi peta diklasifikasikan menjadi tiga jenis berikut ini:

  1. Proyeksi normal, yaitu proyeksi peta dimana sumbu simetri pada proyeksi peta berimpit dengan sumbu bumi.
  2. Proyeksi miring atau oblique, yaitu proyeksi peta dimana sumbu simetri pada proyeksi peta membentuk sudut miring dengan sumbu bumi.
  3. Proyeksi tegak atau transversal, yaitu proyeksi peta dimana sumbu simetri pada proyeksi peta tegak lurus dengan sumbu bumi.

Detil jawaban

Kelas: XII

Mapel: Geografi

Bab: Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh, dan SIG

Kode: 12.8.3