Mengapa diadakan bunga pada perekonomian
Fluktuasi suku bunga berpengaruh pada keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Secara teoritis, makin rendah suku bunga, maka semakin tinggi keinginan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Artinya, pada tingkat suku bunga rendah maka masyarakat akan lebih terdorong untuk meminjam uang di bank untuk memenuhi kebutuhan maupun untuk melakukan ekspansi usaha. Sebaliknya, saat suku bunga tinggi, maka masyarakat akan lebih cenderung menyimpan uang di bank daripada menggunakannya untuk berbelanja dan memperluas bisnis.
Dalam konteks perekonomian internasional, perubahan suku bunga juga dapat mempengaruhi persepsi dan minat investor asing untuk membawa dananya masuk ke suatu negara. Umpama suku bunga di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, maka investor asing akan lebih tertarik untuk menanamkan dana di Indonesia dengan harapan dapat memperoleh imbal hasil lebih tinggi. Sedangkan jika suku bunga di Indonesia lebih rendah, maka investor asing akan makin kurang tertarik untuk menanamkan modal di sini. Malah, jika suku bunga terlalu rendah, salah-salah investor domestik bisa ikut-ikutan melarikan dananya ke luar negeri.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap telaah atas pengaruh suku bunga terhadap perekonomian suatu negara perlu dilihat dari minimal tiga sisi, yaitu:
Perubahan perilaku masyarakat konsumen.
Perubahan perilaku masyarakat pebisnis.
Perubahan perilaku masyarakat investor.