Mengapa manusia hakikatnya manusia individu dan sosial.jelaskan

Posted on

Mengapa manusia hakikatnya manusia individu dan sosial.jelaskan

Manusia sebagai Makhluk Individu

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda walaupun manusia
tersebut dilahirkan secara kembar. Karenanya setiap manusia yang
dilahirkan di dunia ini memiliki sifat atau karakter, keinginan,
kebutuhan dan cita-cita yang berbeda dengan manusia lainnya, sehingga
dapat dibedakan dengan manusia lainnya.
Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai perseorangan
atau pribadi yang terpisah dari pribadi lain. Manusia secara individu
adalah bebas, ia bisa menetukan sendiri apa yang dilakukan berdasarkan
kehendaknya.
Paham yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah
individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham
individulaisme menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan
orang perorang.
Paham individualisme tumbuh dan berkembang di dunia barat oleh beberapa
filsuf, diantaranya Jean Jaques Rousseau. Dasar semangat individualisme
adalah lahir secara bebas dan merdeka, manusia boleh berbuat apa saja
asalkan tidak mengganggu keamanan orang lain.
Semangat individulisme menimbulkan revolusi besar, yaitu Revolusi
Prancis pada tahun 1789. Dengan semboyan liberty, egality, fraternity
(kebebasan, persamaan dan persaudaraan) Revolusi Prancis menjadi sumber
kekuatan bagi demokrasi barat.


Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana setiap manusia membutuhkan
bantuan orang lain. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan
tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:

Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.