Mengapa pasukan raja abrahah di panggil ashhaabul fil
Jawaban:
Mungkinkah Ashabul Fil itu Menyerang Makkah? Banyak yang menanggapi postingan yang kelihatannya “luar biasa” itu, baik secara negatif (menentang) dan positif (menyetujui). Bahkan, ada yang kemudian menjadikan postingan “ilmiah”(?) sebagai amunisi untuk menyebut bahwa cerita-cerita di dalam Alquran itu hanya dongeng (usthurah) semata, yang tak berdasar, tak punya rujukan. Sehingga kita boleh percaya boleh juga tidak. Sebenarnya banyak sekali celah untuk melihat kelemahan, atau persisnya mengcounter argumen sang penulis. Satu hal saja, kita bisa coba mengkritisinya dari sudut pandang kebiasaan orang-orang Arab yang mengabadikan suatu peristiwa penting ataupun kejadian besar dalam sejarah hidup mereka melalui syair-syair. Peristiwa serangan Ashabul Fil (pasukan bergajah) ini, jelas tak luput dari ingatan kolektif orang-orang Arab. Sehingga mereka mengabadikannya dalam syair-syair. Mereka membuat syair itu sebagai ekspresi kegembiraannya, bahwa Allah melindungi mereka (bangsa Arab, Quraisy), menjaga tempat suci mereka, Ka’bah.. See – https://ibtimes.id/ashabul-fil.Tidak hanya satu dua orang yang membuat syair tentang peristiwa ini. Tetapi lusinan orang, bahkan mungkin lebih, termasuk sepupu Nabi sendiri, Thalib bin Abu Thalib. Mereka, dan syair-syairnya, banyak dikutip oleh sejarawan ternama seperti Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam di kitab-kitab penting mereka ketika menceritakan tentang peristiwa serangan tentara gajah tersebut. Salah satu pembesar Arab, Nufail bin Habib, juga punya syair tentang kesaksiannya atas peristiwa besar itu. Sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsir, Nufail dan kaumnya sempat menghadang laju pasukan gajah Abrahah, tetapi mereka berhasil ditaklukkan oleh Abrahah dan gerombolannya. Sehingga Nufail sendiri dijadikan budak oleh Raja Habasyah itu dan diharuskan menjadi guide menuju Makkah. Berikut beberapa bait syair Nufail tersebut: ين المفر والإله الطال والأشرم المغلوب ليس الغالب حمدت الله إذ أبصرت طير وخفت حجارة تلقى علينا Kemana akan lari, sementara Tuhan yang mencari Abarahahlah yang kalah, bukan menang Aku memuji Allah saat aku melihat burung Aku takut seandainya batu itu menimpa kami. See – https://ibtimes.id/ashabul-fil/
Penjelasan:
dTurunnya Surah Al-Fil Alquran pun kemudian mengabadikannya dengan surat Al-Fil, yang tak kalah puitisnya dibandingkan syair-syair ciptaan orang Arab jahiliyah. Surat ini berisi lima ayat yang setiap ayat diakhiri dengan huruf lam: اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Surat ini turun di Makkah (makkiyyah), 45 tahun setelah peristiwa tersebut terjadi. Tentu banyak saksi hidup peristiwa tersebut yang sudah mati, tetapi ada juga yang masih hidup. Terutama orang-orang (sahabat) yang seusia dengan Nabi Muhammad Saw.. See – https://ibtimes.id/ashabul-fil/ #JADIKAN JAWABAN TERBAIK
#MAAF KALAU SALAH :)