Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai orang kaya dan banyak orang yang menjadi kawannya. Namun, ia tidak cakap mengelola, tidak lama seluruh uangnya habis. Satu per satu kawan-kawannya pun menjauhinya.
Ketika ia benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Mahendra, untuk meminta petunjuk,
“Uang saya sudah habis. Kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?” keluh pemuda itu.
“Jangan khawatir,” jawab Mahendra, “Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia.”
Pemuda itu gembira bukan main. “Jadi saya akan segera kembali kaya?”
“Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang miskin dan tidak mempunyai teman.”
Teks anekdot di atas menggunakan sudut pandang orang ketiga yang ditandai dengan …
A. Penggunaan nama tokoh saya
B. Penggunaan nama tokoh kawan-kawan pemuda
C. Penggunaan nama tokoh saya dan kau
D. Penggunaan nama sapaan tokoh pemuda dan Mahendra
Miskin Dan Sepi
D. Penggunaan nama sapaan tokoh pemuda dan Mahendra
Penjelasan:
Sudut pandang yang digunakan dalam teks anekdot tersebut adalah sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang ketiga ditunjukkan ketika pengarang menggunakan nama sapaan tokoh, yaitu pemuda dan Mahendra.