Nilai Pancasila Terkikis dalam Praktik Politik

Posted on

2 Oktober 2014 – Nilai-nilai Pancasila dinilai telah terkikis dalam kehidupan berpolitik di parlemen. Nilai-nilai Pancasila sebagai nilai etis, moral, dan sumber hukum belum sepenuhnya tecermin dalam proses pembuatan produk perundang-undangan dan perilaku para politisi.

Hal tersebut disampaikan staf pengajar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ismail Hasan dan staf pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Mudji Sutrisno SJ, Rabu (1/10), di Jakarta.

”Pancasila sebagai nilai etis dan sumber hukum seharusnya menjadi acuan politisi dalam berpolitik,” kata Ismail Hasan yang juga peneliti Setara Institute.

Ismail mencontohkan sila ke-4 yang memuat prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan. Kebijaksanaan mengasumsikan politisi mampu menakar manfaat dan mudarat suatu hal bagi kepentingan rakyat. Hikmat memiliki nilai kebenaran. Kebenaran memang relatif. Namun, nilai kebenaran dapat diuji melalui diskursus publik yang luas.

Meski demikian, lanjut Ismail, dalam proses pembuatan produk perundang-undangan, prinsip hikmat dan kebijaksanaan tersebut terkikis. Pembuatan produk perundang-undangan cenderung didasari oleh tirani mayoritas. ”Contoh yang paling konkret, dalam pembahasan RUU Pilkada,” katanya.

Balas dendam

Mudji menambahkan, perilaku yang ditunjukkan para politisi saat ini adalah perilaku politik ”balas dendam” yang jauh dari nilai-nilai Pancasila dan moral. Demokrasi sudah dibajak sekelompok elite. Ia mempertanyakan sumpah anggota DPR benar-benar dilaksanakan.

Mudji menyayangkan tokoh-tokoh yang pernah berjuang dalam era reformasi yang berubah total dengan tidak mendukung pembangunan demokrasi yang selama ini dirintis dengan cara menyetujui pemilihan kepala daerah melalui DPRD.

Jika praktik politik yang menjauhkan nilai-nilai moral dan etis ini terus berjalan, lanjut Mudji, akan terjadi pembusukan di lembaga legislatif. ”Kepercayaan rakyat terhadap partai politik akan habis,” katanya. (Sumber: Kompas)

Berikan komentar tentang berita tersebut?

Nilai Pancasila Terkikis dalam Praktik Politik

Ruu berkata balas dendam