Pada tanaman gandum gen H menentukan biji berwarna hitam dan gen K menentukan biji berwarna kuning. Gen H epistasis terhadap gen K. Gandum berbiji hitam disilangkan dengan gandum berbiji kuning akan dihasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe 4 hitam : 3 kuning : 1 putih. Genotipe kedua induk yang disilangkan adalah

Posted on

Pada tanaman gandum gen H menentukan biji berwarna hitam dan gen K menentukan biji berwarna kuning. Gen H epistasis terhadap gen K. Gandum berbiji hitam disilangkan dengan gandum berbiji kuning akan dihasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe 4 hitam : 3 kuning : 1 putih. Genotipe kedua induk yang disilangkan adalah

Jawaban Terkonfirmasi

Epistasis merupakan gen dominan yang menutupi gen dominan lain. Adapun hipostasis merupakan gen dominan yang tertutupi gen dominan lain. Hasil persilangan genotip heterozygot akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip 12 : 3 : 1. Galur murni adalah individu jika disilangkan akan memghasilkan keturunan yang selalu sama.

Pembahasan

Pada peristiwa epistasi-hipostasis diketahui sifat fenotio yang muncul karena genotip sebagai berikut:

H-K- = hitam

H-kk = hitam

hhK- = kuning

hhkk = putih

Pada tanaman gandum gen H menentukan biji berwarna hitam dan gen K menentukan biji berwarna kuning. Gen H epistasis terhadap gen K. Gandum berbiji hitam disilangkan dengan gandum berbiji kuning akan dihasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe 4 hitam : 3 kuning : 1 putih. Genotipe kedua induk yang disilangkan adalah hitam (HhKk) dengan kuning (hhKk). Persilangan tersebut dapat dibuktikan dengan bagan berikut:

Parental 1: hitam  x  kuning

Genotip: HhKk  x  hhKk

Gamet: HK, Hk, hK, hk x  hK, hk

Filial 1:

1 HkKK = hitam

2 HhKk = hitam

1 Hhkk = hitam

1 hhKK = kuning

2 hhKk = kuning

1 hhkk = putih

Dari hasil persilangan tersebut maka terbukti bahwa induk hitam (HhKk) disilangkan dengan induk kuning (hhKk) menghasilkan keturunan dengan perbandingan hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1

Penyimpangan semu hukum Mendel adalah bentuk persilangan yang menghasilkan rasio fenotif berbeda dengan dasar persilanfan dihibrid menurut hukum Mendel. Walaupun tampak berbeda sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotip hukum Mendel semula.

Ada beberapa macam penyimpangan hukum Mendel adalah sebagai berikut:

1. Polimeri merupakan suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan sealel tetapi mempengaruhi karakter atau sifat yang sama. Polimeri memiliki ciri-ciri yaitu semakin banyak gen dominan, maka sifat karakternya semakin kuat. Contohnya adalah persilangan antara bunga berwarna merah dengan bunga berwarna putih. Dihasilkan perbandingan F2 nya jika keturunan pertama disilangkan sesamanya adalah merah : putih = 15 : 1

2. Kriptomeri adalah peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya bila berdiri sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya bila ada faktor lain yang menyertainya. Kriptomeri memiliki ciri khas yaitu ada karakter baru muncul bila ada dua gen dominan bukan sealel berada bersama. Contohnya adalah persilangan Linaria maroccana bunga merah dengan bunga putih dihasilkan rasio fenotif pada F2 jika keturunan pertama disilangkan sesamanya adalah  ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

3. Epistasis-hipostasis adalah suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut dengan epistasis, dan yang ditutupi disebut hipostasis. Jika H dan K berada bersama-sama dan keduanya merupakan gen dominan, maka karakter yang muncul adalah hitam. Hal ini berarti hitam epistasis (menutupi) terhadap kuning dan kuning hipostasis (ditutupi) terhadap hitam. Contohnya adalah persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit kuning. Dihasilkan rasio fenotif pada F2 jika jika keturunan pertama disilangkan sesamanya adalah hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1

4. Komplementer adalah bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk memunculkan suatu karakter. Gen D dan E berada bersama-sama memunculkan karakter normal. Komplementer memiliki ciri-ciri apabila hanya memiliki salah satu gen dominan D atau E saja, karakter yang muncul adalah bisu tuli. Contohnya adalah perkawinan antara dua orang yang sama-sama bisu tuli dihasilkan perbandingan fenotif pada F2 jika keturunan pertama disilangkan sesamanya adalah normal : bisu tuli = 9 : 7

5. Interaksi gen adalah suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen dominan maupun antar gen resesif. Pada interaksi gen memiliki ciri-ciri bahwa ada dua karakter baru muncul yaitu Walnut (muncul karena interaksi 2 gen dominan) dan Singel (muncul karena interaksi 2 gen resesif). Contohnya adalah mengenai pial atau jengger pada ayam. Dihasilkan rasio fenotif pada F2 jika keturunan pertama disilangkan sesamanya adalah Walnut : Ros : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1

Pelajari lebih lanjut

1. persilangan epistasis resesif: brainly.co.id/tugas/18429369

2. polimeri: brainly.co.id/tugas/18963185

3. kriptomeri: brainly.co.id/tugas/18497573

Detil jawaban

Kelas: 12

Mapel: Biologi

Bab: Pola Hereditas

Kode: 12.4.5

Kata kunci: persilangan dihibrid, penyimpangan semu mendel, interaksi gen, pial ayam, kriptomeri, epistasis dan hipostasis, polimeri, komplementer, walnut, rose, single, pea