Pelajaran:bhs Indonesia

Posted on

Tolong buatkan cerpen yg panjang berisi
Judul
Tema :
Sudut pandang :
Tokoh dan perwatakan

Alur/plot:Disebut Maju/mundur/gabungan dipilih
Alasan:
Latar:
Amanat:
Gaya bahasa:

Pelajaran:bhs Indonesia

Jawaban:

latar amanat gaya gaya bahasa

Jawab:

Tema : Aku mencintaimu/Orang terkasih.

Judulnya: Ratu pertamaku

“Bunda mau dibawain apa nanti pas pulang sama Gevan?” tanyanya sembari menodongkan tangan hendak mencium punggung tangan bunda Rena.

“Bunda nggak usah dibawain apa-apa sama kamu Van. Lagian kenapa kamu selalu beliin barang buat bunda sih? Nanti uang kamu habis bagaimana??”

“Kan Gevan kerja buat keluarga, bun. Buat bunda juga. Kalau uang itu bisa di cari bun,” Gevan memberi pengertian, “tapi kalau bunda, nggak akan bisa di cari lagi,” pikirnya sambil tersenyum.

“Selalu aja bilang begitu. Ya udah sana berangkat!! Nanti kamu telat.”

•••

“Gimana keadaan bunda Lo Van??” tanya Nabil.

“Yahh, gitu deh. Belum ada perkembangan. Gue takut Bil, gue takut banget kehilangan bunda.”

“Iya, gue ngerti kok sama yang Lo rasain. Ya, walau Lo itu dokter.”

“Bunda nggak mau dirawat, dia maunya di rumah. Sebenernya gue tuh cemas banget ninggalin bunda berdua sama Lena.”

“Inget ya Van. Pikiran Lo nggak boleh kalut ke yang negatif. Positif thinking aja.”

“Iya, Lo bener.”

Tiba tiba seorang perawat memanggil Gevan, “Dr. Gevan, sudah waktunya visit.”

•••

#Di rumah Gevan

'Prannngggg'

Serpihan kaca putih menyebar bagai salju di lautan es. Halus namun menyakitkan.

Lena berlari menuju kamar utama dengan tergesa-gesa. Jantungnya seakan berhenti berdetak melihat objek di depan matanya.

“Bundaaaaaaa….!!!!!” teriaknya seakan menggema mengisi ruangan itu.

“Bundaaa…!!!! Bangun bunda. Hiks…hiks,” tangisnya mulai pecah.

Lena menghubungi nomor ambulan dengan cepat. Pikirannya kalut ke berbagai hal…

Beberapa menit kemudia, sampailah mereka di rumah sakit terdekat dan memasuki ruang UGD kecuali Lena yang menunggu.

Gevan melihat Lena yang menangis di depan ruang UGD dengan pikiran yang kalut tentunya.

“Kamu ngapain di sini?” tanya Gevan.

Lena mendongakkan kepalanya dan langsung memeluk Gevan.

“Bundaaa….,hiks-hiks. Bundaa…,” sambil menunjuk UGD.

“Bunda kenapa?? Bunda ada di UGD??” tanya Gevan dan dianggukki Lena.

Seorang dokter keluar dari ruangan itu dan bertanya. “Keluarga pasien??” dan dianggukki dengan patuh.

Dokter itu menggelengkan kepalanya dengan wajah yang sedih.

“Maaf,” katanya.

“Ulan!!! Jangan bercanda!!!” ucap Gevan dengan suara lantang sambil mengguncang bahu dokter itu.

Dari belakang datang seseorang yang tak lain bernama Nabil.

“Stoppp!!! Van. Lo gila kali ya,” ucap Nabil membentak sambil melepaskan tangan Gevan dari bahu Ulan.

Gevan menghempaskan tangannya dan berlalu memasuki ruangan itu diikuti yang lainnya.

“Bunda, kenapa harus ninggalin Gevan sama Lena. Nanti siapa yang marahin Gevan lagi?? Siapa yang buatin sarapan kayak dulu lagi??Siapa bunda?? Siapa?? Sakit bunda, sakit hati Gevan,” sambil memukuli dadanya sendiri.

“Udah kak, udah. Cukupp!!! Jangan sakiti diri kakak begini. Bunda pasti sedih kalau kakak begini di sana,” sambil merangkul sang kakak.

Beberapa jam berlalu, selesai sudah pemakaman bunda Rena.

Gevan membuka kamar itu lagi. Kamar yang di singgahi seseorang yang sudah dipanggil ilahi.

'Ceklekkk…'

Ia melihat sekelilig kamar itu, seperti ada yang kurang menurutnya. Matanya terfokus pada secarik kertas. Ia mengambilnya dan membacanya.

_________

Kepada anak-anakku tercinta.

Jagalah diri kalian baik-baik. Bunda tau, kalau bunda sudah tidak bisa bertahan lagi. Ikhlaskan kepergian bunda suatu hari nanti, ya.

Untuk Gevan, jagalah adikmu dengan baik sampai ia menemukan pasangan yang terbaik untuknya. Jangan selalu sedih dan kalut dengan masa lalu. Yakinlah, bunda selalu berada di dekat kalian bersama ayahmu.

~Dari bunda untuk anak-anakku tercinta.

_____________

“Ya, aku janji,” kata Gevan sambil mengusap air matanya.

“Kamu adalah satu-satunya ratu pertama di hatiku, bunda Rena. Selamanya.”

The and

°°°°°°°°°°°°°°°

Amanatnya: Selalu sayangi orang tuamu apa adanya, mau susah maupun senang. Hormati mereka, dan rendah hatilah kepada mereka, walau terkadang melakukan kesalahan. Jadilah anak yang berbakti selamanya, walau mereka sudah meninggalkan dunia ini.

Gaya bahasa: (Non baku/moderen)

Kalau tema nya ini tuh: Teen, romantis, cinta manis.

_____________

Oky, udah ya. Jadikan jawaban terbaik ya..

Jangan di report, like komen kalau ada yg susah…