Pematangan spermatid menjadi spermatozoa
Setiap bulan, testis memprosuksi 10-30 juta sel sperma. Sebelum menjadi sel-sel sperma yang matang, harus melalui proses beberapa tahap. Tahap pertama merupakan pengembangan sel kelamin awal sel sperma atau disebut spermatogonium. Tahap kedua, menjadi sel kelamin spermatosit primer dalam dinding tubulus semeniferous di testis. Selanjutnya, sel eklamin spermatosit primer akan menjadi spermatoist sekunder lalu masing-masing membelah lagi dan berkembang menjadi spermatid atau yang disebut sel sperma muda. Tahap akhir adalah spermatid menjadi sperma matang (spermatozoa) yang siap untuk membuahi. Kelima tahap proses pemetangan sel sperma ini yang disebut spermatogenesis. Untuk mencapai kematangan penuh, yaitu spermatogonium sampai spermatozoa membutuhkan waktu 60-70 jam.
Proses pematangan sel sperma juga melalui beberapa organ reproduksinya. Sel sperma yang baru terbentuk dalam testis akan berjalan melalui saluran mani (tubulus seminiferous) menuju epididimis yang terletak di belakang testis. Di dalam epidodimis, sel sperma disimpan dan akan berkembang. Selanjutnya dari epididimis bergabung membentuk satu saluran mani (vas deferens). Saluran ini yang akan menghubungkan epididimis dengan kelenjar prostat. Di sini sel sperma bercampur dengan cairan mani yang berkumpul pada sebuah tempat yang disebut ampula. Dari ampula menuju duktus ejakulatorius yang bermuara pada pangkal saluran kencing (uretra). Pada keadaan ini sel mani siap dipancarkan (ejakulasi) Jika tudak digunakan sel-sel sperma akan kembali diserap oleh tubuh atau si pria akan mangalami “mimpi basah”. Sebaliknya, jika terjadi ejakulasi, sel-sel sperma tersebut akan keluar melalui vans deferens dan bercampur dengan air mani. Sel-sel sperma akan habis jika terjadi 3-4 kali ejakulasi selama 12 jam. Tiga hari kemudian, epididimis akan terisi kembali.
Terjadi dalam pembelahan meiosis II