Pengaruh hormon ADH dalam produksi Urine?
Hormon ADH dapat mempengaruhi jumlah urin.
Ketika hormon ADH terlalu sedikit maka jumlah urin banyak sehingga terkena penyakit diabetes insipidus.
Sedangkan ketika hormon ADH terlalu banyak maka jumlah urinnya akan menjdi sangat sedikit.
Augmentasi adalah proses penambahan
zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Komposisi urin
yang dikeluarkan lewat ureter adalah
96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa
substansi lain, misalnya pigmen empedu
yang berfungsi memberi warm dan bau
pada urin.
Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi
Urin
Hormon anti diuretik (ADH) yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
posterior akan mempengaruhi
penyerapan air pada bagian tubulus
distal karma meningkatkan
permeabilitias sel terhadap air. Jika
hormon ADH rendah maka penyerapan
air berkurang sehingga urin menjadi
banyak dan encer. Sebaliknya, jika
hormon ADH banyak, penyerapan air
banyak sehingga urin sedikit dan pekat.
Kehilangan kemampuan mensekresi ADH
menyebabkan penyakti diabetes
insipidus. Penderitanya akan
menghasilkan urin yang sangat encer.
Mekanisme kerja pengaruh hormon ADH
terhadap produksi urin.
Selain ADH, banyak sedikitnya urin
dipengaruhi pula oleh faktor-faktor
berikut :
a. Jumlah air yang diminum
Akibat banyaknya air yang diminum,
akan menurunkan konsentrasi protein
yang dapat menyebabkan tekanan koloid
protein menurun sehingga tekanan
filtrasi kurang efektif. Hasilnya, urin yang
diproduksi banyak.
b. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan
menyebabkan penyempitan duktus aferen
sehingga aliran darah ke glomerulus
berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang
efektif karena tekanan darah menurun.
c. Banyak sedikitnya hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang
(penderita diabetes melitus), kadar gula
dalam darah akan dikeluarkan lewat
tubulus distal. Kelebihan kadar gula
dalam tubulus distal mengganggu proses
penyerapan air, sehingga orang akan
sering mengeluarkan urin.