Pengertian reformasi, revolusi, transformasi, transparansi ???
Transformasi identik dengan perubahan, karena sejatinya transformasi adalah sebuah bentuk perpindahan menuju sistem yang dianggap lebih baik dan mendukung. Jika disandingkan dengan kepemimpinan, maka akan terbentuk sebuah pemikiran bahwa kepemimpinan transformasi adalah bentuk kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan dengan mengedepankan pemberian inspirasi untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang visioner dan inspirasional. McShane dan Von Gilnow mengatakan bahwa kepemimpinan transformasi adalah kepemimpinan yang dapat mengubah tim dan organisasi yang dengan membentuk, mengkomunikasikan, dan memberikan visi yang menginspirasi para anggotanya. Kepemimpinan transformasional dicirikan dengan pemimpin yang dapat memberikan inspirasi bagi para pengikutnya sehingga dapat memberikan tujuan yang jelas pada tim yang dikelolanya.Gerakan reformasi merupakan gerakan yang dewasa ini banyak dilakukan oleh negara-negara yang mengalami gejolak hampir di semua lini kehidupan, karena sebuah kepemimpinan yang tidak berorientasi pada kepentingan rakyatnya. Katakanlah Indonesia, pada tahun 1998 terjadi suatu gerakan reformasi yang bersejarah untuk menumbangkan rezim yang dianggap lalim pada rakyatnya. Hal serupa terjadi pada Libya, Mesir, dan beberapa negara lainnya yang sebagian besar berada di kawasan Timur Tengah.
Gerakan ini bukanlah gerakan baru yang dilakukan hanya pada zaman ini saja. Jika kita mundur ke belakang, melihat sejarah masa lampau, maka kita akan melihat bagaimana konsep ini ternyata diterapkan dalam kisah-kisah kepemimpinan yang dilakukan oleh para nabi dan rasul terdahulu. Untuk gerakan reformis, kita dapat mengambil contoh dari yang dilakukan oleh Nabi Yusuf a.s. Kisahnya tercatat lengkap dalam Alquran. Revolusi
Dalam membahas mengenai kepemimpinan dengan memilih jalan revolusi sebagai agen pengubahnya, kita bisa melihat dari kepemimpinan yang dilakukan oleh Nabi Daud a.s. Kisahnya tertuang dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 247:
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.' Mereka menjawab: 'Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?' Nabi (mereka) berkata: 'Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.' Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui."