Penyebaran benih ikan dilakukan setelah air kolam disiapkan selama​

Posted on

Penyebaran benih ikan dilakukan setelah air kolam disiapkan selama​

Jawaban:

budidaya ikan di kolam:pelestarian ikan yg dilakukan di dalam kolam.

Secara umum budidaya ikan terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui. Untuk mengetahui secara detail tentang langkah-langkah tersebut, maka berikut akan diberikan penjelasannya singkat tentang tahapan proses kegiatan budidaya ikan.

1. Persiapan Kolam

Kolam adalah salah satu hal yang penting untuk mmbudidayakan ikan air tawar. Kolam sebagai pembiakan ikan perlu dipersiapkan secara maksimal dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Pengeringan kolam

Perbaikan pematang, saluran pemasukan dan pengeluaran

Pengapuran

Pemupukan

Pengisian air kolam

Penyemprotan pestisida

Memasukkan air sampai kedalaman 80-150 cm

Penebaran ikan dilakukan setelah 5-7 hari setelah pengisian air kolam

Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan antara lain:

a. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan

Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.

b. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan

Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.

c. Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan.

2. Penebaran benih

Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima sampai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan sudah mencapai 400-600 gram/ekor.

3. Pemberian Pakan

Pemupukan kolam telah merangsang tumbuhnya fitoplankton, zooplankton, maupun binatang yang hidup di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk dan chironomus (cuk). Semua itu dapat menjadi makanan ikan. Namun, induk ikan juga masih perlu pakan tambahan berupa pelet yang mengandung protein 30-40% dengan kandungan lemak tidak lebih dan 3%.

Pembentukan telur pada ikan memerlukan bahan protein yang cukup di dalam pakannya. Perlu pula ditambahkan vitamin E dan C yang berasal dari taoge dan daun-daunan/sayuran yang duris-iris. Boleh juga diberi makan tumbuhan air seperti ganggeng (Hydrilla). Banyaknya pelet sebagai pakan induk kira-kira 3% berat biomassa per han. Bahan pakan yang banyak mengandung lemak seperti bungkil kacang dan bungkil kelapa tidak baik untuk induk ikan. Apalagi kalau han tersebut sudah berbau tengik. Dedak halus dan bekatul boleh diberikan sebagai pakan. Bahan pakan seperti itu juga berfungsi untuk menambah kesuburan kolam.

4. Pemeliharaan Kolam

Sistem dan intensitas pemeliharaan ikan tergantung pada tempat pemeliharaan dan input yang tersedia.Target produksi harus disesuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya konsumen menghendaki jumlah dan ukuran ikan yang berbeda-beda. Intensitas usaha dibagi dalam tiga tingkat, yaitu

Sistem ekstensif (teknologi sederhana)

Sistem semi-Intensif (teknologi madya)

Sistem intensif (teknologi maju )