Peran tokoh integrasi kesultanan sultan hamengkubowono ix secara singkat dan jelas
1. Dalam Bidang Pemerintahan dan Militer
Pada tanggal 27 Desember 1949 Belada menyerahkan kembali kedaulatan kepada
Republik Indonesia. Penyerahan kembali kedaulatan Republik Indonesia itu di Negara Belana
diwakili Muhammad Hatta, pihak Belanda oleh Rovink, sedang di Jakarta Republik
Indonesia diwakili oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya tahun berikutnya pada
tanggal 17 Agustus 1950 sesuai dengan keinginan rakyat terbentuklah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
2. Dalam Bidang Sosial Ekonomi
Sri Sultan Hamengku Buwono IX sejak awal berfikir dan berbuat untuk mengurangi
penderitaan rakyat, kalau tidak dapat menaikkan kesejahteraan mereka. Usaha Sri Sutan
untuk menaikkan kesajahteraan rakyatnya telah ditempuh dengan berbagai cara,antara lain
melalui pertanian dan perkebunan.
3. Dalam Bidang Agama
Walaupun Sri Sultan HB IX adalah seorang muslim dan bergelar khalifatullah dan
Panetep Panatagama, beliau tidak membeda-bedakan agama di dalam pergaulan masyarakat.
Semua umat beragama diterima dan mendapat perhatian yang sama dari tokoh yang sangat
bijaksana itu.
4. Peranan Sri Sultan HB IX Dalam Kepramukaan
Keberadaan Sri Sultan memang seakan-akan menyusup di segala macam kegiatan
masyarakat. Tidak hanya dalam bidang politik dan olahraga, akan tetapi juga dalam gerakan
Pramuka. Dalam bidaang ini peranan Sri Sultan sebagai peletak tonggak-tonggak penting di
sepanjang sejarah kepramukaan di Indonesia sangat besar. Tonggak-tonggak sejarah tersebut
ialah semangat demokrasi, pengindonesiaan kepaduan yang disesuaikan dengaan nafas
bangsa Indonesia
Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang
menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta
terlama antara 1940-1988.