persilangan monohibrid dan intermediet akan menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan filial adalah
Persilangan monohobrid adalah persilangan satu sifat beda. Contoh pada monohobrid adalah persilangan warna saja, bentuk saja atau ukuran saja. Adapun intermediet adalah munculnya sifat baru dari kedua sifat induk. Pada intermediet sifat dominan dan resesif sama-sama kuat.
Pendahuluan
Perbedaan keturunan pada F2 antara monohibrid (dominan penuh) dengan intermediet dapat dilihat pada contoh bagan persilangan berikut:
1. Monohibrid
Persilangan bunga merah dengan bunga putih menghasilkan keturunan berwarna merah. Keturunan pada F2 jika keturunan F1 disilangkan sesamanya maka hasil keturunannya dapat dilihat pada bagan berikut:
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sifat warna merah adalah Dominan terhadap sifat warna putih karena ketika keduanya disilangkan, muncul warna merah.
Parental 1: merah x putih
Genotip: MM x mm
Gamet: M x m
Filial 1: Mm (merah)
Parental 2: merah x merah
Genotip: Mm x Mm
Gamet: M dan m x M dan m
Filial 2:
1 MM = merah
2 Mm = merah
1 mm = putih
Perbandingan fenotip F2 adalah
Merah : putih = 3 : 1
2. Intermediet
Persilangan bunga merah dengan bunga putih menghasilkan keturunan berwarna merah muda (pink). Diketahui sifat warna merah adalah semi dominan. Keturunan pada F2 jika keturunan F1 disilangkan sesamanya maka hasil keturunannya dapat dilihat pada bagan berikut:
Parental 1: merah x putih
Genotip: MM x mm
Gamet: M x m
Filial 1: Mm (merah muda)
Parental 2: merah muda x merah muda
Genotip: Mm x Mm
Gamet: M dan m x M dan m
Filial 2:
1 MM = merah
2 Mm = merah muda
1 mm = putih
Perbandingan fenotip F2 adalah
Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Dari dua contoh persilangan monohibrid (dominan penuh) dengan intermediet dapat diketahui perbedaan pada perbandingan keturunan ke dua (F2) adalah sebagai berikut:
Perbandingan fenotip F2 pada monohibrid (dominan penuh) adalah:
Merah : putih = 3 : 1
Perbandingan fenotip F2 pada intermediet adalah
Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Pewarisan sifat dipelajari pertama kali oleh Gregor Johann Mendel (1822–1884). Mendel melakukan percobaan pewarisan sifat pada tanaman ercis (Pisum sativum).
Ada beberapa alasan mengapa tanaman ercis dipilih oleh Mendel untuk memulai percobaannya ini, di antaranya sebagai berikut:
1. Tanaman ercis (Pisum sativum) memiliki variasi yang cukup kontras, di antaranya: warna biji (kuning dan hijau), kulit biji (kisut dan halus), bentuk buah/polong (alus dan bergelombang), warna bunga (ungu dan putih), tinggi batang (panjang dan pendek).
2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri
3. Cepat menghasilkan keturunan.
4. Mudah dikawin silangkan.
Mendel kemudian merumuskan suatu hipotesis bahwa sifat yang ada pada organisme akan diturunkan secara bebas atau dikenal dengan Hukum I Mendel. Terjadi pada persilangan monohibrid. Persilangan monohibrid merupakan persilangan yang hanya menggunakan satu macam gen yang berbeda atau menggunakan satu sifat beda. Misalnya persilangan antar warna (merah dengan putih), persilangan bentuk (bulat dengan kisut).
Adapun ada percobaan berikutnya Mendel menemukan bahwa setiap sifat dari kedua induk diturunkan secara bebas dan tidak terikat dengan sifat yang lainnya sehingga Mendel menamakannya hukum pemisahan secara bebas atau disebut Hukum II Mendel. Terjadi pada persilangan Dihibrid. Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua tanda beda atau dua pasangan kromosom yang berbeda. Misalnya adalah persilangan warna-bentuk (hijau-bulat dengan kuning-kisut).
Dalam pewarisan sifat dikenal beberapa istilah antara lain:
1. Parental : Induk
2. Filial : Keturunan
3. Gamet : Sel Kelamin
4. Fenotip : Ekspresi sifat individu yang tampak oleh indra
5. Genotip : Ekspresi sifat individu yang tak terlihat dan terekdpresi dalam gen.
6. Dominan : Sifat yang muncul
7. Resesif : Sifat yang tertutupi
8. Homozigot : Susunan gen pada
organisme yang memiliki pasangan alel yang sama (TT)
9. Heterozigot : Susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang berbeda (Tt)
10. Intermediet : Sifat tersembunyi yang akan muncul jika gen dalam keadaan homozigot
12. Alel : Pasangan gen dari 2 kromosom homolog dan terletak dalam lokus yang sama
13. Lokus : Lokasi khusus gen dalam kromosom
14. Galur Murni : Tanaman yang memiliki keturunan yang sama dari generasi ke generasi.
Pelajari lebih lanjut
1. istilah pewarisan sifat: brainly.co.id/tugas/17480303
2. contoh persilangan monohibrid: brainly.co.id/tugas/1219146
3. persilangan dihibrid: brainly.co.id/tugas/17585449
Detil jawaban
Kelas: 9
Mapel: Biologi
Bab: Pewarisan Sifat
Kode: 9.4.6
Kata kunci: intermediet, pewarisan sifat, persilangan monohibrid, hukum mendel, fenotip