Pidato tentang kemuliaan ajaran al-qur’an
Hadirin semua yang dirahmati Allah …….
Cukuplah bagi kita sebagai generasi umat Islam saat ini, sebagai Umat Nabi Muhammad yang teristimewa, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Al-Qur’an sebagai sebaik-baik petunjuk hidup, sumber kebahagiaan dan jalan keselamatan, Meyakini dan meridhoi semua hal-hal yang telah Allah atur dalam Al-Qur’an yang mulia. Allah berfirman :الم -١- ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ -٢-
Kalau kita meyakini Islam sebagai Agama yang benar di sisi Allah Pasti meyakini pula Wahyu Allah yaitu Al-Qur’an dan meyakini pula Nabi pembawanya Nabi Muhammad SAW, lantas bagi kita generasi muda penerus perjuangan Islam apa percaya saja sudah cukup bagi kita ?
Nah kali ini saya akan membahas masalah ini! Perlu diketahui bahwa Tidak diterima Amal saleh tanpa iman, dan tidak pula dianggap iman tanpa amal saleh. Keduanya kata nabi harus berjalan seiring. Iman ibarat akar pohon, dan amal saleh adalah buahnya. Buah yang banyak serta manis adalah bukti dari kesuburan pohon, dan pohon yang kuat menyebabkan terawat-nya buah yang baik. Oleh karena itu, keimanan dan perbuatan sangat erat hubungannya. kata amal selalu di sertai penyebutan-nya dengan keimanan dalam sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 25 :
وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَـذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ -٢٥-
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.
Nabi juga bersabda yang artinya : “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.” (HR. Ath-Thabrani).
Hadirin yang berbahagia
Setelah Beriman maka ber amal shalih harus berpedoman pada “Al-Qur’an” sebagai jalan hidup, artinya Al-Qur’an sebagai landasan pertama setiap amal / langkah kita hidup di dunia ini, mencakup segala hal : Pola berfikir, cara bersikap dan bertingkah laku , amaliah ibadah baik yang fardhu maupun yang sunnah.
Mari sedikit kita uraikan satu persatu,
Pola berfikir yang sehat adalah pola berfikir yang sesuai dengan Al-Qur’an dan tidak menyimpang dari Al-Qur’an, pola berfikir yang terbimbing oleh Allah melalui guru yang saleh. Sebagai generasi terpilih Jauhkan diri kita berfikir bebas yang mengarahkan diri kepada kesesatan, kemusyrikan dan penentangan terhadap Al-Qur’an. Penyakit yang menggejala saat ini orang tidak pernah menyaring apa-apa yang telah kita terima, lebih-lebih yang suka buka-buka internet dan bertanya pada mbah google, banyak yang terjerumus pada kesesatan pemikiran, yang banyak dialami oleh pemuda-pemuda yang notabene baru mendalami Islam.
Seharusnya mereka mempunyai filter yang kuat dan harus pandai meneliti dan mengetahui sumber situs yang sesuai dengan Al-Qur’an dan ahlus sunnah waljama’ah dan menyaring situs-situs yang berdalih islam tetapi menghancurkan aqidah umat islam. Lalu filternya apa ? …………… ya jelas dong filternya harus diperoleh langsung dari guru, ngaji dulu pada guru, kiyai, ulama’ yang shalih langsung dengan waktu yang cukup sehingga memperoleh bekal ilmu agama yang menyeluruh, juga suka duduk di majelis ilmu, majelis dzikir maupun majelis sholawat.
Yang Kedua : Cara bersikap dan bertingkah laku yaitu kita sebagai generasi muda menggunakan pedoman Al-Qur’an dalam bersikap dan bertingkah laku atau dengan kata lain kita memelihara akhlak yang qur’ani. Nabi kita adalah cerminan ahlaq qur’ani, kemuliaan akhlaknya adalah pancaran dari nilai-nilai Al-Qur’an yang Mulilia. Kita dengan mengikuti Akhlak nabi berarti kita berakhlakkan Al-Qur’an. Kita berbakti kepada orangtua, menyayangi keluarga, menghormati tetangga, mendo’akan sesama muslim adalah akhlak yang diajarkan nabi.
Saya akhiri ceramah ini semoga dapat bermanfaat, kurang lebihnya mohon ma’af, billahitaufiq walhidayah, Ihdinassirotol mustakim….
Wassalamu’alaikum Wr.Wb