Pidato yang berisi ajakall kepuSaat berpidato pandangan harus tertuju padaditandai​

Posted on

Pidato yang berisi ajakall kepuSaat berpidato pandangan harus tertuju padaditandai​

Penjelasan:

Metode ini merupakan metode pidato yang dilakukan secara spontan atau tanpa persiapan terlebih dahulu. Metode yang bernama lain metode spontan ini dilakukan dengan cara penyampai pidato langsung maju ke depan untuk menyampaikan pidatonya tanpa mempersiapkan teks atau berlatih dahulu sebelumnya. Kelebihan dari metode ini adalah si pembaca pidato bisa berimprovisasi baik itu dalam ranah tema maupun cara penyampaiannya. Namun, metode ini akan gagal digunakan jika si pembaca pidato tidak pandai menyusun kata-kata atau tidak tahu materi apa yang akan disampaikannya. Untuk itu, jika hendak mengambil metode ini, maka kemampuan untuk menyusun kata-kata secara spontan dan kejelian dalam mengambil tema secara cepat harus dimiliki penyampai pidato.

2. Memoriter

Metode ini merupakan metode pidato dinama penyampai pidato menyampaikan pidatonya dengan cara menghapal teks yang sudah dipersiapkannya. Dengan demikian, persiapan sebelum berpidato–entah itu menyiapkan naskah pidato atau menghapal naskah–mestilah dipersiapkan secara matang jika ingin berhasil berpidato dengan menggunakan metode ini. Dalam metode ini, naskah pidato yang akan dihapalkan dan disampaikan haruslah ditulis secara rinci dan runtut sesuai dengan struktur pidato yang berlaku. setelah selesai ditulis, naskah baru dihapalkan oleh penyampai pidato. Supaya lebih mudah menghapalkannya, penyampai pidato hendaknya menghapalkan kata kunci atau gagasan-gagasan utamanya saja dari pidato yang hendak disampaikan.

3. Naskah

Metode ini dilakukan dengan cara penyampai pidato membaca naskah pidato yang telah dipersiapkannya jauh-jauh hari. Metode ini sangat cocok digunakan bagi yang tidak pandai berpidato di podium tanpa teks. Namun sayangnya, metode ini akan membuat perhatian khalayak akan berkurang karena penyampai pidato yang menggunakan metode ini akan terlihat seperti orang yang kaku dan terlalu sering memandangi teks pidato dibanding khalayak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penyampai pidato mesti melihat ke arah khalayak di sela-sela pembacaan teks pidato.