Plis buatin cerita fantasti, yang bisa buat !!??,,,untuk dikumpulin besok,, bantu yah !!!
The Magic of a Wish
“Layla!” teriak Ryana panik melihat sahabatnya bersimbah darah.
Kejadiannya begitu cepat. Saat itu ada sebuah truk yang melaju sangat
cepat, lalu, kecelakaan itu.
“Ryana,” Panggil Layla lirih. “Kamu tahu makna dari bunga?”
Ryana hanya menggelengkan kepalanya.
Layla tersenyum. “Kau akan tahu suatu hari nanti, sahabatku.”
“Apa maksudmu?” Tanya Ryana, tetapi Layla tidak menjawab. Matanya sudah
terpejam untuk selama-lamanya. Dan itu, adalah kata-kata terakhirnya
untuk Ryana.
“Layla!” teriak Ryana sekali lagi. Tetapi kini dia berada di atas kasur.
Dia tersadar kalau dia baru saja bermimpi tentang kecelakaan dua tahun
yang lalu. Kecelakaan yang menewaskan sahabatnya, Layla.
Ryana melihat ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul 12.00
malam. Entah kenapa tiba-tiba dadanya terasa sesak. Kakinya melangkah ke
luar menuju balkon yang memang terletak tak jauh dari kamarnya.
Dia membuka pintu balkonnya lebar-lebar. Seketika udara dingin
berhembus meniupkan angin dinginnya ke tubuhnya. Namun dia tak peduli
pada hal itu. Ditatapnya lekat-lekat langit malam yang dihiasi oleh
ribuan cahaya tak beraturan, lalu dia memohon.
“Tuhan, aku mohon kembalikan sahabatku Layla kepadaku. Aku mohon, tolong
berilah aku kesempatan sekali saja, untuk melihat senyum itu.” Pinta
Ryana, dan saat itu sebuah bintang jatuh melintas di langit, yang
pertanda bahwa akan ada keajaiban malam ini.
Dan keajaiban itu benar-benar datang.
Saat Ryana hendak pergi menuju kamarnya. Dia mendengar seseorang memanggilnya.
“Ryana, Ryana…”
Ryana menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat orang yang memanggilnya.
“Layla!”
“Hai, Ryana.” Sapa Layla.
Ryana tidak mempercayai penglihatannya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya
untuk memastikan tidak salah melihat. Mulutnya menganga lebar. “Mengapa
kau…”
“Kau yang memintaku datang kemari, jadi aku datang.” Jawab Layla pelan. “Jadi apa yang membuatmu memintaku datang kemari?”
Ryana terdiam sejenak lalu akhirnya menjawab. “Aku merindukanmu Layla. Hari-hariku selalu terasa sepi tanpamu.”
“Lalu?”
“Aku… Aku hanya… Aku hanya merindukanmu. Itu saja.” Jelas Ryana
tersendat-sendat karena berusaha menahan tangis. “Aku masih tidak rela
kalau harus kehilanganmu.”
Layla tersenyum. “Kamu tahu makna bunga?”
Ryana mendongak karena terkejut. “Kata-kata itu…”
“Bunga itu cantik, indah, dan enak dipandang, tapi kamu tahu apa yang
terjadi bila bunga itu layu? Bunga itu tidak cantik lagi. Sama kayak
kamu, kamu itu cantik kalau tersenyum, tapi kalau lagi sedih, kamu jadi
enggak cantik. Makanya aku minta, walaupun aku enggak ada, kamu harus
tetap senyum. Enggak boleh bersedih terus.” Kata Layla sambil mengusap
air mata Ryana yang tanpa disadari menetes. “Maukah kau berjanji
kepadaku tidak akan bersedih lagi?”
Ryana mengganguk dengan mantap. “Aku janji!”
“Terimakasih Ryana. Sekarang aku harus pergi.” Kata Layla. “Selamat tinggal.”
Ryana melambaikan tangannya kepada Layla lalu perlahan Layla menghilang
dari hadapannya. Kini hanya dia seorang diri di bawah selimut langit
malam. Tapi kini dia tidak merasa sedih lagi. Dia merasa lega.
“Terimakasih Layla.” Katanya pelan. “Aku akan tersenyum, seperti bunga yang indah, agar kamu bisa tenang disana.”
Cerpen Karangan: Ara Zahara
Cerita The Magic of a Wish merupakan cerita pendek karangan Ara Zahara, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.