Prinsip kerja H2CO3 dan HCO3-
Darah merupakan sistem buffer yang terdiri dari H2CO3 dan HCO3-. Mempertahankan pH dalam darah merupakan hal yang sangat penting sehubungan dengan fungsi enzym. pH darah normal adalah 7,4. kekuatan asam karbonat (H2CO3) adalah 4 x 10⁻⁷ Maka perbandingan H2CO3 dan HCO3- dalam darah sebaiknya adalah ( log 2 = 0,3)
pH = pKa – log [H2CO3]/HCO3-]
7.4 = – log 4 x 10⁻⁷ – log [H2CO3]/[HCO3-]
7.4 = 7 – log 2×2
7.4 = 7 – log 2 – log 2 – log [H2CO3]/[HCO3-]
7.4 = 7 – 0.3 – 0.3 – log [H2CO3]/[HCO3-]
7.4 = 6.4 – log [H2CO3]/[HCO3-]
log [H2CO3]/[HCO3-] = -1
[H2CO3]/[HCO3-] = 0.1
[H2CO3] : [HCO3-] = 1 : 10
Dengan perbandingan komponen H2CO3 dan HCO3- memenuhi aturan H2CO3 : HCO3- = 1 : 10 maka akan terbentuk sistem penyangga yang menjaga pH darah relatif konstan pada level 7.4. Perubahan rasio H2CO3 : HCO3 dapat menjadikan darah cenderung bersifat asam (asidosis) atau cenderung bersifat basa (alkalosis).
Pembahasan
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak.
Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Larutan Penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+)
mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Pelajari lebih lanjut
pH larutan buffer di link brainly.co.id/tugas/3809336
larutan penyangga asam di link brainly.co.id/tugas/14390774
larutan penyangga basa di link brainly.co.id/tugas/16082174
Detail tambahan
Kelas : XI SMA
Mapel : Kimia
Materi : Larutan Buffer
Kode : 11.7.8
Kata Kunci : larutan buffer, pH, larutan penyangga asam, larutan penyangga basa