Proses yang memudahkan makrofag dalam menjalankan aktivitas fagositnya terhadap patogen adalah
Proses yang memudahkan
makrofag dalam menjalankan aktivitas fagositnya terhadap patogen adalah proses penggumpalan atau aglutinasi antigen
atau pathogen oleh IgM (Immunoglubulin-M). IgM memiliki kemampuan untuk mengikat
antigen atau patogen dan mengaglutinasinya sehingga mudah untuk difagositosis oleh
makrofag.
Antigen yang terikat dengan proses aglutinasi akan membuat
makrofag lebih mudah untuk menangkap dan menghancurkan patogen tersebut.
Terdapat beberapa mrkanisme antibodi dalam melawan antigen yaitu:
1.
Netralisasi: dimana antibodi memblokir tempat-tempat yang diperkirakan
bagi antigen untuk berikatan dengan sel inang. Antibodi juga menetralkan
bakteri yang beracun dengan cara menyelimuti bagian yang beracun sehingga dapat
dengan mudah difagosit oleh makrofag.
2.
Penggumpalan atau aglutinasi: antigen atau patogen diaglutinasi dengan
bantuan antibodi IgM sehingga akan memudahkan makrofag dalam melakukan aktivitas
fagositnya.
3. Pengendapan:
antigen yang terlarut oleh antibodi diendapkan sehingga menyebabkan antigen
terlarut tidak kemana-mana dan menjadi lebih mudah ditangkap oleh makrofag.
4. Kerjasama antibody
dan protein: antibodi bekerja sama dengan protein komplemen, yang menbuat
antibodi berikatan dengan antigen serta mengaktifkan protein komplemen untuk
membentuk suatu pori atau lubang pada antigen/sel patogen.
Semoga cukup membantu
menjawab pertanyaan diatas. Simak pertanyaan sejenis disini:
Kelas
: XI
Mapel
: Biologi
Kategori
: Sistem Imun
Kata Kunci : Sistem imun spesifik, sistem imun non spesifik
Kode : 11.4.10 (Bab 10 – Sistem Imun)
JAWABAN:
Proses yang memudahkan makrofag dalam
menjalankan aktivitas fagositnya terhadap patogen adalah aktivasi protein
komplemen
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:
Protein komplemen
merupakan penyusun dari sistem imunitas yang disebut dengan Sistem Komplemen.
Protein komplemen ini
berupa protein yang umum terdapat di plasma darah, tipe nya bisa lbih dari 18
macamprotein, jika tubuh kita serang tidak terinfeksi keadaan yang normal, maka
protein komplemen ini berada dalam keadaan non aktif.
Adapun faktor yang
dapat mengaktifkan protein komplemen ini antara lain:
1.
Ada mikroorganisme
yang masuk ke dalam tubuh.
2. Ada antibodi yang
melekat dengan antigen/ kuman.
Jika protein komplemen
telah aktif, maka akan terjadi reaksi sebagai berikut ini:
1.
Produksi zat opsonin,
yang berfungsi untuk melekatkan antigen/ kuman dengan leukosit sehingga
memudahkan terjadinya fagositosis oleh leukosit.
2. Produksi zat
histamine, yang berfungsi dalam reaksi inflamasi peradangan.
3. Produksi zat kemotoksin, yang berfungsi untuk
menarik leukosit menuju ke daerah infeksi.
4. Produksi zat kinin,
yang berfungsi seperti histamin dan dapat merangsang ujung-ujung reseptor saraf
perasa sakit dan gatal.
5. Menimbulkan reaksi
lubang-lubang pada membran sel atau dinding sel bakteri sehingga bakteri
hancur.
Semoga penjelasan di atas cukup membantu kalian dalam
memahami materi ini ya 🙂 -(R)-
Mata pelajaran: BIOLOGI
Kelas: XII SMA IPA
Kategori: SISTEM IMUNITAS
Kata kunci: PROTEIN KOMPLEMEN
Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 11.4.10