Prusia dan perancis terlibat perang pada tahun 1866 yang disebut perang tujuh minggu perang yg dimenagkan prusia tersebut dilatarbelakangi oleh sebuah ambisi yaitu prusia ingin pg
Pada awal Agustus 1870, Tentara Prusia ke-3 yang dipimpin oleh Pangeran Mahkota Frederick dari Prusia (yang kemudian menjadi Kaisar Frederick III ) berjalan ke Paris
Jumlah tentara Jerman lebih besar, kepemimpinan dan pelatihannya lebih baik, dan penggunaan teknologi modernnya lebih efektif, terutama penggunaan jalur kereta api dan artilerinya. [8] Rentetan kemenangan Prusia dan Jerman di Perancis Timur berujung pada
Pertempuran Sedan, yang mengakibatkan ditangkapnya Napoleon III dan seluruh tentaranya pada tanggal 2 September. Namun, hal tersebut tidak mengakhiri perang ini, karena Republik Ketiga dideklarasikan di Paris pada tanggal 4 September 1870 dan perlawanan Perancis berlanjut di bawah
Pemerintahan Pertahanan Nasional dan
Adolphe Thiers . Setelah kampanye militer selama lima bulan, tentara Jerman berhasil mengalahkan tentara Perancis yang baru direkrut. Paris jatuh pada tanggal 28 Januari 1871 setelah
pengepungan yang panjang . Negara-negara Jerman kemudian menyatakan akan bersatu dengan Kekaisaran Jerman dengan Wilhelm I sebagai kaisarnya. Traktat Frankfurt yang ditandatangani pada tanggal 10 Mei 1871 menyerahkan wilayah Alsace dan sebagian dari Lorraine kepada Jerman.
Setelah kekalahan Perancis, pemberontak yang disebut Komune Paris mengambil alih kekuasaan di ibukota selama dua bulan hingga pemberontakan dipadamkan oleh tentara Perancis pada akhir Mei 1871. Sementara itu, penyatuan Jerman dan
industrialisasi negara tersebut mengubah keseimbangan kekuatan di Eropa, dan Otto von Bismarck memiliki kewenangan yang besar di dalam urusan internasional selama dua dasawarsa. Kebulatan tekad Perancis dalam merebut kembali Alsace-Lorraine akan memicu keterlibatan Perancis dalam Perang Dunia I .[9]