Relativitas klasik adalah
Relativitas Klasik
1. Transformasi Galileo/Relativitas Newton
Prinsip Relativitas Galileo dikenal pula sebagai prinsip relativitas klasik, Karena hanya berkaitan dengan hukum-hukum gerak newton. Persoalan perambatan gelombang elektromagnetik (cahaya) tidak ditinjau dalam prinsip ini. Prinsip relativitas galileo tersebut dibangun berdasarkan dua postulat berikut :
Waktu adalah besaran mutlak.
Hukum-hukum gerak newton tidak berubah bentuk (invarian).
Suatu gerak relatif berarti suatu gerak yang tergantung pada suatu acuan tertentu. Acuan itulah tempat suatu pengamat dan pengamat sendiri dapat memiliki dua kemungkinan yaitu pengamat diam dan pengamat bergerak. Dalam kaitannya dengan vektor, Relatif itu berarti selisih vektor. Pada relativitas Newton, Semua besaran akan sama saat diukur oleh pengamat yang diam maupun pengamat yang bergerak. Besaran yang berubah hanyalah kecepatan relatif dan berlaku persamaan berikut.
Vx’ = V – Vx
Dengan :
Vx’ = Kecepatan relatif benda terhadap pengamat bergerak.
Vx = Kecepatan relatif benda terhadap pengamat diam.
V = Kecepatan pengamat bergerak terhadap pengamat diam.
2. Percobaan Michelson – Morley
Pada awalnya para ilmuwan berpendapat bahwa cahaya dan semua gelombang membutuhkan medium untuk dapat merambat. Medium itu disebut eter.
Pada tahun 1887, Albert Michelson dan Edward Morley melakukan percobaan untuk membuktikan ada tidaknya eter. Mereka menggunakan alat yang disebut Interferometer untuk mengukur kecepatan relatif eter terhadap bumi.
Berdasarkan hasil eksperimen mereka disimpulkan bahwa :
Teori eter alam gugur secara experimental.
Cahaya merambat ke segala arah dengan kecepatan sama, Tidak tergantung pada gerak pengamat. Kecepatan cahaya ini kira – kira 3 x 10 pangkat 8 m/s.
Hasil experimen Michelson – Morley ini menjadi teka – teki besar sampai akhirnya Albert Einstein (1879 – 1955) mengajukan Teori Relativitas Khusus pada 1905.
Maaf jika ada yang salah atau typo typo ya dan kalo ad yang merasa jawaban nya sama ya udah gk apa apa ok