Ringkasan cerita pendek bawang putih dan bawang merah buku paket kurikulum 2013

Posted on

Ringkasan cerita pendek bawang putih dan bawang merah buku paket kurikulum 2013

Jawaban Terkonfirmasi


Bawang Merah dan Bawang Putih




Pada zaman dahulu,
di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang bahagia. Keluarga itu mempunyai
anak yang cantik bernama Bawang Putih. Kehidupan bahagia itu terganggu saat ibu
Bawang Putih sakit keras dan pada akhirnya meninggal dunia. Bawang Putih sangat
berduka, demikianlah juga ayahnya. Sekarang Bawang Putih hanya tinggal berdua
bersama ayahnya. Di desa itu, hiduplah seorang janda yang mempunyai anak
bernama Bawang Merah. Sejak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah kerap berkunjung
ke tempat tinggal Bawang Putih. Dia kerap membawakan makanan, menolong Bawang
Putih membereskan tempat tinggal atau cuma menemani Bawang Putih serta ayahnya
mengobrol. Akhirnya, sang janda itu menikah dengan ayah Bawang Putih. Kehidupan
Bawang Putih tidak sepi lagi. Dia mendapat ibu baru sekaligus saudara
perempuan, yaitu Bawang Merah. Pada awalnya, sang ibu tiri dan saudara tiri itu
amat baik pada Bawang Putih, tetapi lama-kelamaan karakter asli mereka mulai
terlihat. Mereka sering memarahi Bawang Putih serta memberinya pekerjaan berat
bila ayah mereka pergi berdagang. Sudah pasti sang ayah tidak mengetahuinya
karena Bawang Putih tidak pernah mengadukan tingkah ibu dan saudara tirinya
itu.  Suatu hari, ayah Bawang Putih sakit
keras dan kemudian meninggal. Tinggallah Bawang Putih bersama ibu dan saudara
tirinya. Hari demi hari Bawang Putih disiksa oleh Bawang Merah dan ibunya.
Namun, Bawang Putih menerima kehidupan itu dengan tabah. Suatu hari, Bawang
Putih mencuci baju ibu dan saudaranya di sungai. Ada satu baju yang terhanyut,
Bawang Putih pun mengejar baju itu. Sampailah dia di sebuah rumah yang dihuni
seorang nenek yang berada di tepi sungai. Nenek itu menyimpan baju Bawang Putih
yang hanyut. Dia mau menyerahkan baju itu jika Bawang Putih mau membantunya
membersihkan rumah. Bawang Putih pun segera membantu nenek membersihkan rumah.
Nenek itu terkesan dengan ketekunan Bawang Putih melakukan tugasnya
membersihkan rumah. Setelah selesai, Bawang Putih berpamit pada sang nenek.
Baju itu pun diserahkan nenek kepada Bawang Putih. Nenek itu juga memberi
bungkusan hadiah untuk Bawang Putih karena telah bekerja membersihkan rumah
nenek. Bungkusan itu tidak boleh dibuka jika belum sampai rumah. Dengan
bergegas, Bawang Putih kembali ke rumah. Sesampai di rumah dia ceritakan
pengalamannya dan dibukanya bungkusan yang diberikan nenek. Ternyata di dalam
bungkusan itu terdapat emas yang berkilauan banyak sekali. Bawang Merah merasa
iri akan keberuntungan Bawang Putih. 
Keesokan harinya, karena rasa iri hati yang sangat, Bawang Merah
melakukan hal yang sama dengan peristiwa yang dialami Bawang Putih. Dia
menghanyutkan bajunya di sungai dan mengikutinya sampai ia berada di depan
rumah nenek. Bawang Merah bertanya apakah nenek melihat baju hanyut di sungai.
Nenek pun menjawab bahwa baju itu dia simpan. Baju itu akan diberikan kepada
Bawang Merah asal Bawang Merah mau membantu membersihkan rumah. Bawang Merah
menolak membersihkan rumah dan tetap meminta baju itu. Sang nenek memberikan
baju dan sebuah bungkus-an yang bentuknya sama dengan bungkusan yang diberikan
kepada Bawang Putih. Dengan berlari riang Bawang Merah kembali ke rumah dan
ingin segera membuka bungkusan dari nenek. Setelah sampai di rumah, Bawang
Merah berteriak memanggil ibunya. Ibu dan anak itu segera membuka bungkusan.
Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas berkilau, tetapi ular yang mengejar
ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi dari rumah Bawang Putih, pergi
dari desa tempat Bawang Putih tinggal.