Sebuah perusahaan menggunakan dana dari sumber-sumber pembiayaan dengan tarif biaya modal masing-masing sebagai berikut : Sumber Pendanaan Jumlah Absolut Jumlah Relatif Biaya Modal sebelum Pajak Hutang Rp.535 juta 30% 10% Modal Saham 670 juta 60% 8% Laba ditahan 85 juta 10% 6% Jumlah 1.290 juta 100% a. Jika tarif pajak penghasilan atas laba adalah 35%, maka hitunglah rata-rata bobot biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan (Weighted Average Cost of Capital /WACC)! b. Bila aset total perusahaan Rp. 2 milyar dan diketahui NOPAT Rp.506 juta, tentukan nilai selisi laba dan biaya modalnya!
Jawaban:
n – Biaya Modal 1
Bahan Ajar : Keuangan Lanjutan
Digunakan untuk melengkapi buku wajib
Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD
Universitas Brawijaya
Biaya Modal (Cost of Capital)
Capital Budgeting dan Cost of Capital (CoC) merupakan dua konsep yang saling berkaitan. Kita
tidak bida menentukan besarnya cost of capital jika tidak mengetahui besaran capital budget, dan
sebaliknya, kita tidak bisa menentukan jumlah capital budget jika tidak tahu nilai cost of capital.
Dengan demikian, jika manajer keuangan ingin memaksimalkan nilai perusahaan, maka biaya modal
dan capital budgeting harus ditentukan secara simultan. Demikian pula, dalam pembahasan bab-bab
selanjutnya akan lebih jelas bahwa infornasi tentang biaya modal dibutuhkan pada saat perusahaan
memutuskan untuk melakukan leasing dan pendanaan kembali obligasi (bond refunding).
Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena digunakannya modal
yang digunakan untuk berinvestasi. Karena sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga diartikan
sebagai batas minimum tingkat hasil yang harus dicapai perusahaan (minimum required rate of return)
agar perusahaan tidak dinyatakan merugi.
Perhitungan biaya modal secara keseluruhan (overall cost of capital) bertujuan utamanya untuk
menentukan biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting). Konsep ini mengarah
pada Weighted Average Cost of Capital (WACC), yaitu batas untuk mengevaluasi apakah proyek-
proyek memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik. Dari namanya, WACC merupakan biaya modal
tertimbang dari berbagai sumber modal sesuai dengan komposisi masing-masing. Dengan demikian,
rumus dari WACC adalah :
=w1k1 + w2k2 + ….+ wnkn
Dimana wi adalah bobot atau bagian (dalam persentase) dari tiap komponen sumber modal; ki
adalah biaya modal dari komponen sumber modal dan n adalah jumlah variasi atau ragam sumber
modal yang digunakan oleh perusahaan. Singkatnya, perhitungan WACC sangat terkait dengan
pertimbangan bagaimana suatu proyek didanai, atau dengan kata lain, dari sumber pendanaan atau
keuangan apa sajakah modal itu berasal.
Untuk mengestimasikan WACC, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memutuskan tipe
modal yang mana yang digunakan. Mengingat CoC utamanya digunakan dalam proses pembuatan
keputusan investasi jangka panjang, fokus pembahasan adalah pada perhitungan CoC yang
digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal capital budgeting. Asumsi yang berlaku dalam
pembahasan investasi jangka panjang adalah sumber modal yang bersifat jangka pendek, digunakan
untuk menunjang jalannya operasi perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan umumnya
menggunakan short-term liabilities sebagai sumber dana bagi working capital yang bersifat siklus atau
musiman.
Dengan demikian, hutang jangka pendek tidak termasuk dalam perhitungan CoC yang digunakan
dalam konteks capital budgeting, dan mempertimbangkan penggunaan long-term debt, saham
preferen dan modal sendiri (saham biasa plus laba ditahan) sebagai sumber utama modal bagi
kepentingan ekspansi. Jadi sumber modal jangka panjang itulah yang termasuk dalam perhitungan
WACC. Untuk itu, untuk menentukan WACC perlu perhitungan biaya modal masing-masing sumber
modal secara individual.
Cost of Debt (kd)
Dalam periode awal atau tahap perencanaan, manajer keuangan harus mengetahui dengan tepat tipe
dan jumlah hutang jangka panjang (debt) yang akan digunakan untuk mendanai proyek dalam capital
budgeting. Tipe hutang akan sangat ditentukan oleh asset yang akan didanai serta kondisi pasar
modal dalam satu periode. Dengan demikian, manajer keuangan diharapkan mampu memahami tipe
hutang yang cocok dengan bidang usaha perusahaan.
Biaya hutang setelah pajak (kd) dihitung dengan formula ki(1-t) untuk mencerminkan tingkat bunga
atas hutang dikurangi dengan penghematan pajak yang timbul karena pembayaran bunga
(pembayaran bunga bersifat mengurangi pajak) atau dengan kata lain biaya bunga obligasi didasarkan
pada prinsip after tax basis. Dikatakan penghematan pajak karena logika yang digambarkan dari
persamaan di bawah ini.
Rumus secara short cut yang digunakan untuk menghitung biaya hutang ki itu sendiri adalah:
Biaya hutang setelah pajak (kd) = Tingkat bunga atas hutang – penghematan pajak
= ki – ( kd.t )
= ki ( 1 – t )
ki =
Dimana: ki = biaya bunga sebelum pajak
Nnominal = Nilai nominal obligasi (par value)
Nbersih = Nilai bersih (net proce