Sebutkan 5 contoh athaf bayan yang benar​

Posted on

Sebutkan 5 contoh athaf bayan yang benar​

Jawaban:

a. Nama yang jatuh setelah kunyah (gelar)

Contoh: حبَّذا الخليفةُ أبو بكر عبدُ الله (Sebaik-baiknya khalifah adalah Abu bakar alias ‘Abdullah)

b. Nama yang jatuh setelah laqab (julukan)

Contoh: نِعْمَ الخليفةُ الرشيدُ هارون (Sebaik-baiknya khalifah adalah Ar-rasyid alias Harun)

c. Ism dhahir yang jatuh setelah ism isyarah

Contoh: أعجبني هذا الخطيب (ini telah membuatku kagum yaitu sang khatib)

d. Tafsir yang jatuh setelah mufassar (yang ditafsirkan)

Contoh: العَسْجَدُ الذهَبُ (Al-‘asjadu yaitu emas)

e. Maushuf (sesuatu yang disifati) yang jatuh setelah sifat

Contoh: الناشِطُ خالدٌ صديقُ أحمدَ (Yang rajin khalid adalah temannya Ahmad)

Penjelasan:

Athaf bayan adalah tabi’ yang jamid lagi menyerupai sifat didalam menjelaskan perihal matbu’nya serta terikat oleh matbu’nya. (syarhu ibnu aqil: 132)

jadikan jawaban tercerdas ya kak

Jawaban:

BISMILLAH

 

BERANDA ▼

Sunday, November 2, 2014

Athaf Bayan (عطف البيان)

A.   عطف البيان

1.      Pengertian

فذو البيان تابع شبه الصفة ۝ حقيقةُ القصدِ به منكشِفة

Athaf bayan adalah tabi’ yang menyerupai sifat, dengan melaluinya (athaf bayan), makna yang dimaksud dapat terungkap. (alfiyah)

التابع الجامد المشبه للصفة في ايضاح متبوعه وعدم استقلاله

Athaf bayan adalah tabi’ yang jamid lagi menyerupai sifat didalam menjelaskan perihal matbu’nya serta terikat oleh matbu’nya. (syarhu ibnu aqil: 132)

Tambahan:                                                             

في ايضاح متبوعه انْ كان معرفة وفي تخصيصه ان كان نكرةً بنفسه

Didalam menjelaskan matbu’nya jika (matbu’nya) berupa ma’rifat, dan mengkhususkan matbu’nya jika (matbu’nya) berupa nakirah dengan sendirinya. (Qawa’idu Asasiyah: 304)

2.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Na’at Haqiqi

a.       Na’at mengandung dhomir mustatir yang kembali pada man’ut, biasanya berupa isim musytaq

b.      Na’at tidak menjelaskan (idhoh) dan mengkhususkan (takhshish) dzat man’utnya dengan lafadz yang menunjukkan dzat tersebut secara langsung.

النعت يوضح منعوته بصفة عرضية وأمر طارئ

3.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Taukid lafdzi

a.       Tujuan taukid lafdzi adalah mengulang lafadz matbu’nya atau dengan sinonimya.

b.      Tujuan athaf bayan adalah untuk menjelaskan (idhoh) dan mengkhususkan (takhshish)[1]

4.      Perbedaan Athaf Bayan dengan Badal Muthabiq

a.       Athaf bayan tidak berupa dhamir, dan tidak mengikuti matbu’ yang berupa dhamir

b.      Tidak berupa fi’il yang mengikuti pada fi’il yang lain

c.       Tidak bermaksud menempatkan (athaf bayan/tabi’) pada tempatnya matbu’

d.      Biasanya athaf bayan (tabi’) lebih masyhur daripada matbu’nya (secara ‘urf dan isti’malnya)

5.      اتباع المعطوف بالمعطوف عليه

a.       I’rab

b.      Mudzakar-Mu’annast

c.       Ma’rifat-Nakirah

d.      Mufrad-Tasniyah-Jama’

6.      Tempat-tempat Athaf Bayan

a.       Nama yang jatuh setelah kunyah (gelar)

Contoh:   حبَّذا الخليفةُ أبو بكر عبدُ الله   (Sebaik-baiknya khalifah adalah Abu bakar alias ‘Abdullah)

b.      Nama yang jatuh setelah laqab (julukan)

Contoh:   نِعْمَ الخليفةُ الرشيدُ هارون   (Sebaik-baiknya khalifah adalah Ar-rasyid alias Harun)

c.       Ism dhahir yang jatuh setelah ism isyarah

Contoh:   أعجبني هذا الخطيب   (ini telah membuatku kagum yaitu sang khatib)

d.       Tafsir yang jatuh setelah mufassar (yang ditafsirkan)

Contoh:   العَسْجَدُ الذهَبُ   (Al-‘asjadu yaitu emas)

e.       Maushuf (sesuatu yang disifati) yang jatuh setelah sifat

Contoh:  الناشِطُ خالدٌ صديقُ أحمدَ   (Yang rajin khalid adalah temannya Ahmad)

B.   عطف النسق

1.      Pengertian

عطف النسق تابع يتوسَّط بينه وبين متبوعه أحدُ الأحروف العاطفة

Athaf nasaq adalah tabi’ yang diantara dia dan matbu’nya ditengah-tengahi oleh salah satu huruf athaf. (Nahwu As-Syafi: 403)

2.      Huruf-huruf Athaf Nasaq

Huruf-huruf athaf dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1)      Ma’thuf dan ma’thuf alaih sama didalam hukum dan i’rabnya.

2)      Ma’thuf dan ma’thuf alaih sama didalam i’rab tidak dalam hukumnya.

a.       الواو (لمطلق الجمع)

Contoh:   حضَر عليُّ وأحمدُ   (Ali dan Ahmad sudah datang)

ô‰s)s9ur $uZù=y™ö‘r& %[nqçR tLìÏdºt�ö/Î)ur $oYù=yèy_ur ’Îû $yJÎgÏG­ƒÍh‘茠no§qç7–Y9$# |=»tGÅ6ø9$#ur ( Nåk÷]ÏJsù 7‰tFôg•B ( ×Ž�ÏWŸ2ur öNåk÷]ÏiB tbqà)Å¡»sù ÇËÏÈ  

Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, Maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik. (Al-hadid: 26)

b.      الفاء berfaidah (للترتيب والتعقيب)

Contoh:

1)      للترتيب

دخلَ المُعَلِّمُ فالتلميذ   (Pak guru masuk, kemudian murid masuk)

sø#t�sù #’n<Î) ¾Ï&Î#÷dr& uä!$yÚsù [email protected]ôfÏèÎ/ &ûüÏJy™ ÇËÏÈ  

Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. (Adz-dzariyat: 26)

2)      للتعقيب

Contoh:

¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜ‘Z9$# Zps)n=tæ $uZø)n=y‚sù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=y‚sù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz t�yz#uä 4 x8u‘$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ  

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-mu’minun: 14)

c.       ثمّ berfaidah (للترتيب مع التراخي)

Contoh:

حَزَمْتُ امتِعَتيْ ثمّ سافَرْتُ   (Saya kemas barang-barang saya, kemudian saya pergi)

d.      أو berfaidah (للتخيير)

Contoh:

خُذْ درهما أو دينارا   (Ambilah dirham atau dinar)

e.       أم

أم dibagi menjadi dua, yaitu:

1)      أم المتصلة, yaitu am yang terletak setelah hamzah taswiyah, atau terletak setelah hamzah yang bermakna ayyun (hamzah ta’yin atau istifham).

Contoh:

¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rã�xÿx. íä!#uqy™ óOÎgøŠn=tæ öNßgs?ö‘x‹Rr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdö‘É‹Zè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ  

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (Al-baqarah: 6)

aka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al-mu’minun: 14)

c.       ثمّ berfaidah (للترتيب مع التراخي)

Contoh:

حَزَمْتُ امتِعَتيْ ثمّ سافَرْتُ   (Saya kemas barang-barang saya, kemudian saya pergi)

d.      أو berfaidah