Sebutkan alat-alat pendengaran pada hewan dan beri contohnya
Jawaban:
Makhluk hidup memiliki indera pendengaran yang berfungsi sebagai penangkap bunyi dari lingkungan. Mekanisme pendengaran makhluk hidup berbeda-beda karena dipengaruhi oleh besaran frekuensi gelombag bunyi tersebut. Perbedaan frekuensi bunyi terjadi pada manusia, kelelawar, dan lumba-lumba meskipun ketiganya sama-sama kelompok mamalia. Pada manusia, frekuensi bunyi yang dapat didengar adalah audiosonik. Adapun pada kelelawar dan lumba-lumba adalah bunyi ultrasonik.
Pembahasan
Bunyi yang dapat di dengar oleh makhluk hidup berbeda-beda tergantung dari besarnya frekuensi. Berdasarkan frekuensi tersebut, bunyi dibedakan menjadi:
1. Bunyi infrasonik
Adalah bunyi dengan frekuensi <20Hz.
Bunyi ini tidak mampu di dengar oleh manusia karena tidak dapat ditangkap oleh indera pendengaran.
Makhluk hidup yang mampu seperti anj*ng, gajah, kuda dan jangkrik.
2. Bunyi audiosonik
Adalah bunyi dengan frekuensi antara 20-20.000Hz .
Bunyi ini dapat didengar oleh manusia karena sesuai dengan batas pendengaran telinga manusia.
3. Bunyi ultrasonik
Adalah bunyi dengan frekuensi >20.000Hz.
Bunyi ini dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba.
Pelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis bunyi di: brainly.co.id/tugas/9253390.
Berikut akan dijelaskan mekanisme pendengaran oleh kelelawar dan lumba-lumba.
Proses pendengaran pada hewan kelalawar dan lumba lumba memanfaatkan sistem sonar dan kemampuan ekolokasi. Sistem sonar atau sound navigation and ranging adalah metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk memperkirakan ukuran, bentuk dan kedalaman benda di lingkungan oleh hewan-hewan ultrasonik.
Adapun ekolokasi adalah kemampuan biosonar/sonar biologi yang digunakan oleh hewan tertentu dalam mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang merupakan hasil dari pantulan objek-objek di sekitarnya.
Kemampuan ekolokasi selain dimiliki oleh kelelawar dan lumba-lumba, juga dimiliki oleh ikan puas, celurut, dan beberapa jenis burung.
Ekolokasi yang dilakukan hewan-hewan tersebut adalah dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik saat terbang, lalu gelombang tersebut akan dipantulkan kembali oleh benda atau hewan lain disekitarnya dan akan diterima oleh alat yang berada di tubuh hewan-hewan ultrasonik. Ekolokasi digunakan oleh beberapa hewan sebagai alat penentu arah atau navigasi dalam berburu mangsa dan berkelana.
Proses pendengaran pada kelelawar sebagai berikut:
Pada saat terbang, kelelawar mengeluarkan bunyi ultrasonik.
Bunyi tersebut mengenai benda atau serangga di sekitarnya lalu dipantulkan kembali dan diterima oleh kelelawar.
Kelelawar mengeluarkan sinyal lagi sehingga mengetahui posisi mangsanya dengan cepat.
Kelelawar mendekati mangsa dengan mengikuti jalur pantulan suara dan mangsa pun berhasil didapat.
Proses pendengaran pada lumba-lumba sebagai berikut:
Lumba-lumba mengeluarkan bunyi ultrasonik melalui lubang di atas kepala yang berisi kantung-kantung kecil berisi udara.
Bunyi yang keluar dari lubang ini akan dipancarkan ke daerah sekitarnya secara terputus.
Bunyi tersebut mengenai benda di sekitarnya lalu dipantulkan kembali dan diterima oleh lumba-lumba pada bagian rahang bawah.
Setelah diterima, bunyi diteruskan oleh telinga tengah dan menuju otak.
Pantulan bunyi yang diterima lumba-lumba memberikan informasi jarak, ukuran dan pergerakan mangsa yang akhirnya dapat diketahui oleh lumba-lumba.
Melalui pantulan bunyi ini pula, lumba-lumba dapat saling berkomunikasi dalam komunitasnya untuk mencari pasangan dan mengetahui adanya bahaya.
Pelajari lebih lanjut tentang ekolokasi pada lumba-lumba di: brainly.co.id/tugas/3052153.
Gelombang ultrasonik atau sistem sonar juga dapat dimanfaatkan oleh manusia antara lain untuk:
USG (ultrasonografi) janin dalam kandungan sehingga dapat diketahui detak jantung janin.
Menentukan kedalaman dasar laut.
Mendeteksi adanya penyakit pada manusia.
Penjelasan: