Sebutkan aspek aspek keselamatan kerja yang perlu di perhatikan ketika bekerja di labolatorium!
Jawaban:
• Mengetahui dan mematuhi tata tertib di laboratorium
• Mempelajari prosedur kerja yang akan dilakukan
• Memahami fungsi alat dan bahan yang akan digunakan
• Berhati-hati pada saat melakukan percobaan
• Memahami karakter setiap jenis alat dan bahan
• Memakai alat keselamatan kerja (jas, sarung tangan)
• Mengerti simbol keselamatan kerja
• Persiapan penanganan saat terjadi kecelakaan kerja
Jawaban:
K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu pekerjaan, karena dengan tidak adanya K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja akan tidak diragukan lagi banyak terjadi kecelakaan dalam kerja yang bersifat ringan sampai yang berat.
Penjelasan:
Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien “Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993”.
Kegiatan praktikum dalam laboratorium kimia harus memerhatikan aspek-aspek keselamatan kerja. Keselamatan kerja hendaklah dipandang sebagai satu kesatuan utuh dalam penyelenggaraan suatu praktikum kimia. Keselamatan kerja dan kegiatan praktikum merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Dua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang sama pentingnya untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Melaksanakan yang satu, berarti pula harus melaksanakan yang lain. Artinya, jika kita akan melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium kimia, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita pula untuk melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja di laboratorium kimia.
Hal-Hal Mendasar Pra-Kerja
Hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan sebagai persiapan kerja adalah:
Adanya kesepakatan (kontrak) tentang keselamatan bersama antara guru, siswa dan bila memungkinkan orang tua. Dalam hal ini, upayakan keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat aturan, prosedur, dan rencana tindakan darurat.
Sosialisasi prosedur keselamatan dan kebijakan regulasi lainnya melalui model atau poster.
Mengenal baik keberadaan sistem keamanan dan keselamatan kerja di sekolah, seperti jalur evakuasi/penyelamatan, letak pemadam api/kebakaran, instalasi air, dll.
Pengetahuan keberadaan tempat-tempat perlindungan, catatan atau peringatan penting, termasuk kontak darurat (polisi, RS, dokter, pemadam kebakaran, dll).
Pastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik di laboratorium terlindungi dari risiko kecelakaan, seperti panas, bahan kimia, proyektil logam, debu alergik, parasit, dll,dengan mengenakan pakaian dan alat pelindung.
Perhitungkan ukuran atau jumlah siswa (dalam kelompok) yang terlibat dalam aktivitas laboratorium secara proporsional. Hal ini juga perlu mempertimbangkan kapasitas ruang laboratorium dan sarana pendukung seperti meja, kursi atau alat-alat lab.
Pastikan ada larangan untuk tidak makan dan minum di dalam laboratorium (terlebih ketika kegiatan pengamatan, percobaan atau investigasi sedang berlangsung).
Jangan menyimpan bahan-bahan kimia dan biologis (termasuk spesimen) di dalam lemari penyimpan (lemari es) yang sama dengan penyimpan makanan.
Pastikan siswa memahami larangan minum menggunakan gelas/ plastik yang digunakan untuk kegiatan.
Beri label (penanda) peralatan-peralatan dan bahan-bahan kimia, termasuk informasi tentang kandungan dan risiko-risikonya.
Simpan bahan-bahan kimia di tempat yang sesuai.
Pastikan siswa memahami bahwa bahan-bahan kimia tidak bisa/ boleh dicampur hanya untuk bersenang-senang. Hal serupa juga berlaku untuk perangkat listrik atau yang menggunakan aliran listrik.
Hati-hati dalam penggunaan ekstensi kabel. Upayakanuntuk tidak menggunakannya.
Pahami risiko bahaya baik dari bahan atau perangkat sebelum memulai aktivitas. Guru hendaknya melakukan preparasi sebelum siswa melaksanakankegiatan laboratorium. Selain itu, juga lakukan pemeriksaan petunjuk keamanan kimia atau toksisitas.
Pastikan alat-alat dan perangkat laboratorium dalam keadaan baik sebelum digunakan.
Pastikan ketersediaan perangkat pertolongan pertama (P3K) untuk penanganan awal darurat.
Upayakan memeriksa kesehatan atau identifikasi kelainan kesehatan, seperti alergi, epilepsi, dll.
Perhatikan pakaian dan penampilan, seperti rambut panjang, sepatu atau sandal, dan pakaian. Selain itu, pergunakan alat-alat pelindung tubuh.
Pahami dan coba prosedur atau prinsip kerja berbagai alat, termasuk pengetahuan tentang kandungan zat bahan dan penanganannya.
Hal-Hal Pencegahan Kecelakaan saat Kerja
Awasi siswa dengan seksama selama kegiatan laboratorium. Strategi atau pendekatan pola pengawasan bisa diatur dalam kesepakatan atau kontrak belajar. Upayakan pendekatan yang dilakukan utamanya melalui pendekatan psiko-emosional.
Pastikan bahwa siswa telah membaca dan memahami prosedur kerja kegiatan/percobaan yang harus dilakukan.