Sebutkan aturan dan sumber informasi dalam interaksi sosial
1. Dalam sosiologi, terdapat aturan dalam interaksi sosial yang dapat diuraikan seperti berikut:
a. Aturan Mengenai Ruang
Karp dan Yoels mendasarkan teorinya pada karya Edward T. Hall mengenai konsep jarak sosial. Menurut Hall, dalam situasi sosial orang cenderung menggunakan empat macam jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.
b. Aturan Mengenai Waktu
Setiap masyarakat memiliki makna sendiri tentang waktu yang mengatur interaksi seseorang dengan orang lain. Misalnya pada suatu masyarakat tertentu dikenal adanya istilah ‘jam karet’. Bagi mereka, keterlambatan kedatangan bus, pesawat, atau kereta api menjadi hal yang biasa. Namun apabila kondisi ini terjadi di negara maju, banyak aktivitas orang menjadi terganggu.
c. Aturan Mengenai Gerak Tubuh
Komunikasi nonverbal (tanpa menggunakan bahasa lisan maupun tulisan) merupakan bentuk komunikasi pertama bagi manusia. Komunikasi ini terkadang disadari atau tidak, digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain. Contohnya memicingkan mata, menjulurkan lidah, mengangkat bahu, membungkukkan badan, menganggukkan kepala, mengerutkan dahi, mengangkat ibu jari, dan lainnya. Namun demikian, makna komunikasi ini bisa berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal hanya efektif dilakukan dalam interaksi antaranggota masyarakat yang memiliki pemaknaan yang sama terhadap gerakan-gerakan tersebut.
2. Sumber-sumber informasi dalam interaksi sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Warna kulit. Contoh, seseorang yang memiliki warna kulit putih atau lebih terang masih dianggap memiliki kedudukan lebih baik dari pada orang yang berkulit gelap.
b. Usia. Contoh, di Indonesia, Seseorang yang berusia tua lebih dihormati karena dianggap memiliki pengalaman lebih banyak.
c. Jenis kelamin. Contoh, interaksi antara pria dengan pria tentu saja berbeda dengan interaksi antara wanita dan pria.
d. Penampilan fisik. Contoh, orang pasti lebih senang berinteraksi dengan seseorang yang penampilan fisiknya rapi dan bersih daripada dengan orang yang berpenampilan acak-acakan.
e. Bentuk tubuh. Contoh, orang yang berbadan gemuk biasanya memiliki watak tenang, santai, dan pemaaf. Orang yang berbentuk tinggi serta kurus biasanya tegang dan pemalu.
f. Pakaian. Contoh, orang yang berpakaian rapi dan pantas lebih dirasa nyaman oleh orang lain sehingga orang lain akan memberikan kesan positif saat berinteraksi dengannya.
g. Wacana Contoh, ketika seseorang bercerita panjang lebar tentang dirinya sendiri nyaris tanpa henti, biasanya orang yang mendengar cerita tersebut akan langsung mempunyai kesan negatif dalam benaknya.