Sebutkan dua jenis pemanfaatan kegiatan ekonomi kreatif pada masa pandemi!​

Posted on

Sebutkan dua jenis pemanfaatan kegiatan ekonomi kreatif pada masa pandemi!​

Jawaban:

Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya geliat perekonomian di Indonesia. Namun, pemerintah bersama seluruh sektor terkait terus berupaya untuk menstimulus ekonomi masyarakat agar tetap bertahan. Stimulus ekonomi kreatif menjadi salah satu alternatif yang diandalkan dari perekonomian Indonesia.

Karena itu, tim KKN Virtual Universitas Padjadjaran dengan Dosen Pendamping Lapangan Dr. Evie Ariadne Shinta Dewi, M.Si., berkontribusi dengan membuat sebuah pengabdian untuk membantu para pelaku usaha. Hal ini bertujuan agar geliat pelaku usaha ekonomi kreatif, utamanya UMKM, tetap berkembang saat masa pandemi Covid-19

menggelar seminar daring bertajuk “Membangun SDM Berdaya Saing melalui Seni Kriya Rhineka Aksara Sunda sebagai Peluang Ekonomi Kreatif Sumedang”, Selasa (21/7) lalu.

Evie mengatakan, tema seminar ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi. Salah satunya kelompok usaha yang dirintis oleh masyarakat di Kabupaten Sumedang yang telah memproduksi beberapa kerajinan tangan (handycraft) dan membuat desain batik motif huruf Sunda Kaganga sebagai ornamen.

“Di tengah dampak pandemi Covid-19, mahasiswa dan dosen Unpad berkolaborasi   berbuat sesuatu yang konkrit untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif ini,” ujar Evie.

Seminar daring ini dihadiri oleh dua pelaku usaha, yaitu Pelestari Seni Reka Aksara Sunda Eryanti dan Pemilik Galeri Leuit Budi Nugraha.

Dalam pemaparannya di Seminar Daring tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik menyampaikan data Kondisi Pelaku Ekonomi Kreatif Jawa Barat Terdampak Covid-19, terdapat sebanyak 14.991 orang tenaga kerja.

Menurut data dari Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2020 menunjukkan telah terjadi perlambatan ekonomi nasional menjadi sebesar 2,97%. Hasil laporan dari situs Buku Warung juga menyebut terjadi penurunan pendapatan hingga 90% pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selama empat bulan terakhir.

Baca juga:  Kembali Akurat, Prediksi Statiskawan Unpad Tentang Angka Kasus Positif Covid-19

Dengan alasan ini, tim KKN-PPM Evie juga menyelenggarakan lokakarya dengan tema “Pemanfaatan Teknologi dalam Pengembangan UMKM di Masa Pandemi Covid-19” Kamis, (30/7).

Pada tim KKN Virtual ini, terdapat tiga sub kelompok untuk memberdayakan UMKM yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan KKN-PPM ini, antara lain Sampeu Wedang Kawung Sari Sumedang, Mie Ayam Bakso Ebo (Mayebo) Jakarta Timur, dan Kueh Kopi Manglayang (Kukoma) Sumedang. Dalam kegiatan lokakarya ini para mahasiswa memaparkan hasil dari KKN-PPM mereka.

Menurut Ketua Kelompok “Sampeu Wedang” Ginda Adila, dalam metode KKN-PPM Virtual ini mahasiswa menunjukkan empati dan dilatih untuk mengatasi hambatan yang dialami oleh pelaku usaha.

“Output yang kami capai yaitu berhasil membantu subjek dalam packaging untuk pengiriman produk untuk ekspedisi jarak jauh, food marketing, dan mempublikasikan artikel tentang makanan tradisional Sampeu Wedang di media daring,” tutur Ginda.

Ketua Kelompok “Mayebo” Yasmin Nadinea Bono melihat dampak pandemi pada UMKM Mayebo yang tutup selama tiga bulan. “Setelah tutup karena kebijakan PSBB, kedai dengan makanan homemade ini sangat sepi pelanggan. Dengan mengusulkan beberapa ide dan program, kami dapat membantu persiapan dan pembinaan tentang pemasaran online untuk kedai Mayebo ini,” ungkap Yasmin.

Kelompok “Kukoma” memberdayakan Kelompok PKK yang berkolaborasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Nanggerang, Kabupaten Sumedang yang mengolah kopi menjadi biskuit kopi atau coffee cookies.

“Kami membantu mengusulkan perubahan nama produk menjadi Kukoma, membuat kemasan baru yang lebih modern, dan membuat akun Instagram untuk penjualan Kukoma secara online,” ujar  Novianti Sukandari anggota sub kelompok Kukoma.(art)*

Penjelasan: