Sebutkan empat ahli peneliti manusia purba di Indonesia
– Eugene Debois
– Oppenoorth
– Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald
– Ter Haar
Semoga membantu
Jawaban:
1..Eugene Dubois. Ia mempunyai nama lengkap Marie Francois Thomas Dubois, lahir pada 28 Januari 1858 yang merupakan ahli atonomi berkebangsaan Belanda yang lahir di Eijsden. Dubois meninggalkan Belanda menuju Indonesia untuk mencari fosil bentuk antara kera san manusia yang berpedoman pada teori Darwin. Dubois mengawali pencariannya di Sumatra, tetapi ia tidak menemukan apa-apa, lalu ia pindah ke Pulau Jawa. Dubois melakukan pencarian di Tulungagung yang akhirnya ditemukan lah fosil manusia yang ia sebut Homo Wajakensis. Setelah itu ia melakukan pencarian di daerah Trinil dan menemukan fosil Pithecanthropus Erectus.
2.Dr. Prof. Teuku Jacob. Ia lahir di Peurlak, Aceh Timur pada 6 Desember 1929. Ia adalah ilmuwan yang terus memperjuangkan penemuannya bahwa fosil di Flores bukan spesies baru, tetapi bagian dari salah satu subspesies Homo Sapiens dengan ras Austromelanesid. Dr. Prof. Teuku Jacob menolak anggapan para ahli Barat bahwa manusia purba di kawasan Sangiran, Solo bertradisi mengayau (memenggal kepala lalu memakan otak sesamanya). Ia melakukan penelitian di Desa Sangiran yang akhirnya ditemukanlah 13 fosil dan fosil terakhir ditemukan di Desa Sambung Macan Sragen pada tahun 1973.
3.Duifjes, adalah seorang peneliti yang menemukan manusia purba di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis. Di samping itu juga melakukan penelitian di Desa Sangiran
4.Von Koenigswald. Ia mempunyai nama lengkap Gustav Heinrich Ralph (sering disingkat G.H.R.) Von Koenigswald. Ia adalah paleontolog dan geolog yang melakukan penelitian terhadap homonin, termasuk Homo Erectus. Ia memberikan banyak kontribusi terhadap paleontologi selama kariernya. Penemuannya dan penelitiannya mengenai fosil hominin di Jawa dan penelitiannya mengenai fosil penting lainnya di Asia Tenggara memberinya reputasi sebagai salah satu figur paleo-antropologi abad ke-20. Penelitian yang ia lakukan di Sangiran akhirnya menemukan fosil Meganthropus Palaeojavanicus.
4.5
Penjelasan: