Sebutkan pesan pesan pahlawan muh hatta

Posted on

Sebutkan pesan pesan pahlawan muh hatta

"Biarlah pengalaman masa lalu kita
menjadi tonggak petunjuk, dan bukan menjadi tonggak yang membelenggu kita"

"Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan menjadi tonggak yang membelenggu kita" "Tidak ada harta pusaka yang sama berharganya kejujuran"  "Membaca tanpa merenungkan itu bagaikan makan tanpa di cerna" "Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku di mana saja, karen dengan buku  aku merasa bebas" "Keberanian bukan berarti tidak takut, Keberanian berarti menaklukkan ketakutan"  ”Betul, banyak orang yang bertukar haluan karena
penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan di mana semangat terlalu
tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan
iblis itu”.  “Memang benar pepatah Jerman: Der Mensch ist, war es iszt, artinya “sikap manusia sepadan dengan caranya ia mendapat makan”

“Berpuluh-puluh pemimpin kita yang meringkuk dalam bui sengsara
dalam pembuangan di Boven Digul, dengan tiada mempunyai pengharapan akan
kembali lagi. Berapakah diantara saudara-saudara yang masih kenal akan
nama-nama mereka?”


“pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”


“Untuk mencapai cita-cita yang tinggi manusia (pahlawan)
melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi
senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka”  “Pembangunan tak berjalan sebagaimana mestinya…Perkembangan demokrasi
pun telantar karena percekcokkan politik senantiasa. Pelaksanaan otonomi
daerah terlalu lamban sehingga memicu pergolakkan daerah” (tahun 1962)


“saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat
selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam
usia 58 tahun. Sejarah hidupnya mudah diterangkan dengan beberapa kata
saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan,
penyakitan” (didalam Surat Bung Hatta)
"Demokrasi dapat berjalan baik, jika ada rasa tanggung jawab dan
toleransi di kalangan pemimpin politik. Sebaliknya Perkembangan politik
yang berakhir dengan kekacauan, demokrasi yang berakhir dengan anarki,
membuka jalan untuk lawannya: diktator”