Sebutkan tingkatan-tingkatan dalam partisipasi politik

Posted on

Sebutkan tingkatan-tingkatan dalam partisipasi politik

Jawaban Terkonfirmasi

1. Menurut Huntington dan Nelson .
    Dua kriteria tingkat partisipasi politik :
      a. Ruang lingkup dari suatu kategori warga negara.
      b. Intensitas, aturan ukuran, ukuran, dan arti lamanya dan arti penting dari .
          kegiatan khusus itu bagi sistem politik.

2. Hubungan tingkat partisipasi tampak dalam hubungan "berbanding terbalik" .
      a. Lingkup partisipasi yang besar terjadi dalam intensitas kecil .
      b. Lingkup partisipasi kecil, makin tinggi intensitasnya.

Tingkatan Partisipasi Politik.
a. Aktivis        ⇒  (menyimpang), pembunuh politik, teroris, penjajah.
b. Partisipan  ⇒  Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan .
c. Pengamat  ⇒  Menghadiri rapat umum, anggota kelompok, kepentingan, meya-
                           kinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, perhatian pada
                           perhatian politik.

Jawaban Terkonfirmasi

1) Herbert McClosky, dalam International Encyclopedia of The Social Science;
Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat
melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara
langsung terlibat dalam proses pembentukan kebijaksanaan umum.
2) Kevin R. Hardwick, Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara
warga negara berinteraksi dengan pemerintah, warga negara berupaya menyampaikan
kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat-pejabat publik agar mampu
mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut. Indikatornya adalah terdapat
interaksi antara warga negara dengan pemerintah dan terdapat usaha warga negara
untuk mempengaruhi pejabat publik.
3) Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of Political Science;
Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga Negara yang legal yang
sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat
Negara dan/atau tindakan-tindakan yang mereka ambil.
4) Michael Rush dan Philip Althoft, Partisipasi politik adalah keterlibatan
individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
Indikatornya adalah berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik dan
memiliki tingkatan-tingkatan partisipasi.
5) Huntington dan Nelson, Partisipasi politik ialah kegiatan warga negara preman
(private citizen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh
pemerintah. Indikatornya adalah:
• Partisipasi politik menyangkut kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap.
• Subyek partisipasi politik adalah warga negara preman (private citizen)atau
orang per orang dalam peranannya sebagai warga negara biasa, bukan orang-orang
profesional di bidang politik.
• Kegiatan dalam partisipasi politik adalah kegiatan untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan pemerintah dan ditujukan kepada pejabat-pejabat
pemerintah yang mempunyai wewenang politik.
• Partisipasi politik mencakup semua kegiatan mempengaruhi pemerintah, terlepas
apakah tindakan itu memunyai efek atau tidak.
• Partisipasi politik menyangkut partisipasi otonom dan partisipasi
dimobilisasikan
6) Ramlan Surbakti, Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa
dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
Partisipasi politik berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak
mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan politik. Indikatornya adalah keikutsertaan warga negara dalam
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik dan dilakukan oleh warga negara
biasa
7) Prof. Miriam Budiharjo dalam Dasar-Dasar Ilmu Politik; Partisipasi politik
merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik mencakup
semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang turut serta dalam proses
pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tak
langsung dalam pembentukan kebijaksanaan umum. Indikatornya adalah berupa
kegiatan individu atau kelompok dan bertujuan ikut aktif dalam ke-hidupan
politik, memilih pim-pinan publik atau mempenga-ruhi kebijakan publik.
Berdasarkan beberapa defenisi konseptual partisipasi politik yang dikemukakan
beberapa sarjana ilmu politik tersebut, secara substansial menyatakan bahwa
setiap partisipasi politik yang dilakukan termanifestasikan dalam
kegiatan-kegiatan sukarela yang nyata dilakukan, atau tidak menekankan pada sikap-sikap.
Kegiatan partisipasi politik dilakukan oleh warga negara preman atau masyarakat
biasa, sehingga seolah-olah menutup kemungkinan bagi tindakan-tindakan serupa
yang dilakukan oleh non-warga negara biasa. Keikutsertaan warga negara dalam
proses politik tidaklah hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan
yang telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka
istilah yang tepat adalah mobilisasi politik.