Sejarah dari cabang atletik jalan cepat
Jalan cepat yaitu salah satu olahraga yang muncul dari kebudayaan inggris yakni dengan berjalan kaki jarak jauh yang disebut dengan pedestrianism.
Pada abad ke-19, jalan cepat atau racewalking menjadi olahraga yang cukup populer di seluruh dunia. Olahraga ini sama populernya dengan balap kuda/pacuan kuda.
Jalan cepat dan pacuan kuda mempunyai satu kesamaan, yaitu taruhan. Apa yang membuat balapan ini menarik untuk ditempatkan pada tahuran adalah bahwa pembalap akan menderita melalui balapan yang akan berlangsung selama beberapa hari.
Perlombaan yang khas ini terdiri dari pembalap yang mencoba berjalan 100 mil dalam waktu kurang dari 24 jam. Pembalap lain akan bertahan lebih dari 40 hari, dimana pembalap akan mencoba berjalan satu mil setiap jamnya.
Perlombaan ini akhirnya menjadi bagian dari Olimpiade. Pada tahun 1908, lomba jalan cepat menjadi salah satu pertandingan Olimpiade untuk pria, serta butuh waktu 84 jam lagi bagi wanita untuk dapat berpartisipasi dalam perlombaan Olimpiade ini.
Beberapa pejalan kaki yang paling berkesan dalam sejarah adalah Ken Matthews, yang memenangkan acara sepanjang 20 kilometer di Olimpiade 1960, dan Don Thompson yang memenangkan perlombaan Olimpiade 1964 yang berjalan sejauh 50 kilometer
Sejak 2003, IAAF telah menyelenggarakan IAAF Race Walking Clallenge, sebuah seri kompetisi tahunan di seluruh dunia dimana atlit elit mengumpulkan poin untuk hak bersaing di Final Race Walking Challenge IAAF dan membagikan hadiah uang lebih dari 200.000 USD.
Rangkaian acara televisi berlangsung di beberapa negara setiap tahun termasuk Meksiko, Spanyol, Rusia dan China.