Setelah menilai objek langkah selanjutnya dalam melukis adalah membuat

Posted on

Setelah menilai objek langkah selanjutnya dalam melukis adalah membuat

Langkah-langkah Menggambar Objektif

1. Mulai dengan garis tipis

Lagi-lagi ditekankan bahwa jenis pensil yang digunakan sangat berpengaruh pada coretan yang kita hasilkan. Gunakan pensil HB terlebih dahulu jika kamu merasa tidak dapat membuat garis tipis dengan pensil 4B. Meskipun begitu mulai berlatih menggunakan pensil sapu jagad (4B) tetap dianjurkan. Coba latih tangan kita agar mulai mengerti tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan garis tipis.

2. Buat garis bantu

Garis batu digunakan untuk mempermudah proses pengakuratan coretan yang diperlukan saat belajar menggambar.Tapi utamanya digunakan untuk mengukur jarak antar garis dan bentuk yang akan kita susun untuk mereplika foto referensi. Kita tidak harus benar-benar meniru proses garis bantu yang umum, seperti dua lingkaran besar untuk menggambar potret, dll. Gunakan garis bantu yang paling nyaman bagi kita sendiri. Langkah selanjutnya juga akan memperlihatkan cara membuat salah satu garis bantu yang paling efektif. Melalui proses latihan yang panjang, kita akan memiliki kemampuan menggunakan garis bantu imajiner. Garis bantu yang hanya ada dipikiran kita. Biasanya melalui sedikit gerakan coretan melayang tanpa menyentuh kertas.

3. Gunakan foto referensi

Mereplika gambar referensi akan lebih memudahkan kita untuk mulai belajar menggambar. Gunakan foto referensi yang terdapat di majalah, internet, dll. Belajar menggambar live subject akan memberikan banyak keunggulan, namun memerlukan kemampuan yang lebih terlatih. Beberapa old master bahkan menggunakan frame kayu untuk membingkai model mereka agar lebih mudah untuk disketsa. Hal tersebut tidak diperlukan lagi dengan adanya teknologi fotografi.

Foto Referensi Belajar Menggambar Objektif

Beri foto referensi garis bantu bingkai komposisi rule of third untuk mempermudah proses menggambar. Beri garis sepertiga bagian itu juga di kertas gambar. Rule of third di kertas gambar tidak harus 100% akurat. Mulai dengan foto referensi foto still life, objek sehari-hari yang kita temui; mangkuk, cangkir, celengan. Jangan memberikan syarat foto yang kita sukai, karena hal itu akan memberikan syarat bagi kita sendiri untuk menggambar. Syarat yang terus menumpuk tersebut jika dibiarkan akan menjadi belenggu kreasi (creative block). Akhirnya mental kita akan dibebani dengan konsekuensi tidak mau menggambar jika gambar referensi tidak sesuai dengan syarat yang kita berikan.

Foto Referensi dengan Grid Line Rule of ThirdRule of Third di Kertas Gambar

4. Putar balikan foto referensi yang akan digambar

Membalikan foto referensi akan menghindari otak kita untuk tertipu oleh citra objek yang ingin kita replika. Menginginkan tingkat kemiripan terhadap foto itu hanya akan membuat distraksi yang tidak diperlukan. Fokus terhadap garis dan bentuk apa yang harus di guratkan di kertas adalah hal yang harus dilakukan.

Foto Referensi Menggambar Objektif, Terbalik

5. Cermati berbagai garis dan bidang yang terdapat pada foto sumber

Ini merupakan salah satu pengaplikasian teori elemen atau unsur-unsur seni rupa. Prinsip utama dari menggambar objektif adalah belajar menggambar mengikuti berbagai garis dan bentuk dari foto referensi. Bukan menginginkan untuk mereplika foto referensi dengan buta. Cermati setiap bentuk yang ada, bagaimana setiap garis atau bentuk terkoneksi. Berapa jauh jarak antar bentuk yang ada. Tepian mana yang harus diberi garis karena bagian dari foto referensi itu gelap. Tepian mana yang justru tidak usah digambar karena bagian itu terang.

Mulai dengan garis yang harus digambar untuk shading. Yaitu garis tebal yang semakin menipis seiring menghilangnya bayangan di bagian foto referensi. Lalu mulai cari garis highlight, garis tipis yang menghilang seiring dengan makin terangnya bagian objek.

Menggambar gelap terang garis

Setelah itu mulai arsir bagian shading dan midtones dari objek yang kita gambar. Abaikan bagian highlight, karena highlight yang digunakan disini warna asli kertas gambar; putih. Mulai dengan arsiran renggang terlebih dahulu dibagian shading. Secara perlahan lanjutkan berbagai transisi yang terjadi antara shading dan midtone.

Mengarsir shading dan midtones

Jika merasa kurang puas dengan hasil maka coba gali lebih shading yang dibangun. Bangun terus transisi antara shading dan midtone. Tingkat gelap-terang foto referensi dan gambar tidak harus sepenuhnya akurat. Yang paling penting adalah berbagai nilai perpindahan antara gelap dan terang tersebut tetap akurat. Seperti chord gitar, jika dirasa nadanya terlalu tinggi dapat dimulai dari grip yang lebih rendah. Walaupun begitu transisi antar nada haruslah tetap akurat.